Selasa, 22 April 2014

Kelinci Raksasa Habiskan 360 Wortel, 30 Apel, 15 Kol Sebulan

Bobot Darius Mencapai 22,2 Kg







WORCESTER, (PRLM).- Inilah kelinci terbesar yang boros pakan. Darius mampu menghabiskan 12 wortel sehari, satu apel dan setengah kol dalam sehari. Total 360 wortel, 30 apel dan 15 kol yang harus diesdiakan setiap bulan.

Bobot Darius mencapai 22,2 kg dan panjang 1,3 meter. Tak heran jika masuk dalam buku rekor dunia Guinness World Records.

Pemiliknya, Annette Edwards (62), warga Worcester, Inggris harus mengeluarkan anggaran tahunan 2.400 pounds atau Rp 46,14 juta atau Rp 3,8 juta per bulan. (A-88/dailymail)***

Kisah Heroik Kru Kapal Feri Korsel Selamatkan Penumpang

Dia rela meregang nyawa demi menyelamatkan para penumpang. 

 Selasa, 22 April 2014, 06:41

 
Foto mendiang Park Jee Young, salah satu kru kapal feri Korea Selatan yang tenggelam. (CNN)

VIVAnews - Di saat kemarahan keluarga penumpang kapal feri milik Korea Selatan, Sewol, membuncah akibat ulah para kru dan sang kapten, Lee Joon-seok, namun mereka tidak bisa membenci sosok Park Jee Young.

Bagaimana tidak, salah satu kru kapal feri tujuan Incheon ke Pulau Jeju itu rela meregang nyawa demi menyelamatkan para penumpang.

Dilansir dari kantor berita CNN, Senin 21 April 2014, aksi heroik Jee Young disaksikan oleh banyak penumpang. Jee Young tampak membantu penumpang melarikan diri dan mendistribusikan jaket penyelamat. Hal itu dilakukan perempuan berusia 22 tahun tersebut, begitu mengetahui posisi kapal feri sudah miring.

Ketika kehabisan jaket penyelamat, dia lari ke lantai lainnya untuk mencari lebih banyak lagi jaket. Bahkan, Jee Young rela tidak mengenakan jaket penyelamat.

Saat seorang penumpang bertanya mengapa Jee Young tidak ikut memakai jaket penyelamat, dia mengatakan semua anggota kru menjadi prioritas terakhir. Menurut penjelasan dari media Korsel yang mengutip pernyataan para saksi, Jee Young lebih memikirkan untuk menolong penumpang lain terlebih dahulu, ketimbang menyelamatkan diri sendiri.

Akibatnya, nyawa Jee Young malah tidak tertolong dan jenazahnya kini tengah dibaringkan di rumah duka di kota Incheon. Jee Young menjadi satu dari 87 orang yang dinyatakan tewas saat kapal Sewol tenggelam. 215 penumpang lainnya masih dinyatakan hilang.

Di rumah duka, terpancar suasana kesedihan yang mendalam. Bunga lily dan krisan dikirim publik Korsel untuk menghormati Jee Young. Saking banyaknya bunga duka cita, semua dijejer sejak di koridor hingga ke ruang dibaringkannya jenazah.

Di dalam bunga itu terlihat beragam doa dan pesan yang ditujukan khusus bagi Jee Young, seperti "Kami tidak akan melupakan semangat mulia Anda". "Kami akan selalu mengingat pengorbanan Anda" dan "Pahlawan".

Seorang pria asing dengan luka di bagian kepala pun hadir di acara pemberian hormat bagi Jee Young. Saat ditanya oleh pihak keluarga, pria itu mengaku berutang kepada Jee Young.

Menurut dia, apabila Jee Young tidak memberi handuk di kepalanya yang berdarah dan membantunya ketika air mulai membanjiri kapal, maka dia tidak dapat berdiri di hadapan jenazah Jee Young.

Bahkan, sebuah petisi online mulai digerakkan untuk mendorong pemerintah memberi penghargaan Good Samaritan bagi Jee Young. "Dia memang bertanggung jawab dan begitu baik," ujar sang nenek, Jung Jee Kwon.

Kesedihan begitu melanda keluarga ini. Mereka semua menangis sambil menggenggam tangan Jee Young.

Tulang punggung keluarga
Menurut salah satu kerabatnya, Jee Young sebenarnya ingin melanjutkan kuliahnya. Namun, dia terpaksa meninggalkan kampusnya demi menjadi tulang punggung keluarga usai sang ayah tiada.

Lalu, di tahun 2012 silam, dia bergabung dengan perusahan feri yang mengoperasikan Sewol. Karena kerjanya dinilai bagus, maka Jee Young dipindahkan ke kapal feri yang lebih besar. Tercatat baru enam bulan dia bekerja di kapal itu.

Namun, nahas menimpa Jee Young pada Rabu, 16 April 2014. Kapal tiba-tiba miring dan tenggelam. Hal ini sangat mengejutkan banyak pihak terutama keluarga.

Terlebih kapten kapal, Lee Joon-seok, dan beberapa kru malah melarikan diri ketika kapal sudah dalam keadaan miring.

"Hal ini tidak adil bagi Jee Young kami. Dia terpaksa harus meninggal, sementara kapten malah melarikan diri," ujar sang bibi yang enggan disebut namanya.

Kini, proses pencarian terhadap korban hilang masih terus dilakukan. Sebanyak dua pertiga penumpang kapal merupakan pelajar SMA yang tengah menghabiskan liburan.  (one)



© VIVA.co.id

 

KPK Temukan Sembilan Modus Penyimpangan Program Raskin

Senin, 21 April 2014 | 11:50 WIB


Kompas.com/ M Agus Fauzul Hakim 
 Ilustrasi: beras Raskin yang bercampur kerikil


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengemukakan, selama 16 tahun program raskin berjalan, kendala yang sama masih ditemukan.

Direktur Litbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Romi Dwi Susanto menuturkan, masalah yang sama ditemukan juga 10 tahun yang lalu. "Kalau terulang, ini yang harus kita cermati; adakah pihak yang diuntungkan?" ujarnya di Kantor Kemenkokesra, Jakarta, Senin (21/4/2014).

Romi memaparkan, dari pengaduan yang masuk ke KPK sejak 2005 hingga 2013, ditemukan 9 modus penyelewengan program subsidi raskin. Modus pertama, data rumah tangga sasaran (RTS) tidak valid.

Kedua, distribusi raskin fiktif. Ketiga, terjadi penggelapan raskin. Modus keempat, lanjut Romi, adalah harga tebus raskin yang lebih mahal dari seharusnya.

Untuk diketahui, harga tebus raskin saat ini masih sama dengan tahun lalu, yakni Rp 1.600 per kilogram (kg). Romi menambahkan, modus lainnya adalah jatah raskin yang dikurangi. Biasanya, kasus yang banyak terjadi adalah sistem bagito alias bagi roto (bagi rata).

Akibatnya, rumah tangga yang tidak berhak menerima raskin ikut menerima, sedangkan RTS tidak mendapatkan genap 15 kg per bulan. "Modus lain adalah kualitas raskin yang tidak layak konsumsi," lanjut Romi.

Hal tersebut juga tidak lepas dari tidak adanya sosialisasi mengenai harga beras. Oleh karenanya, RTS merasa tidak "berhak" berharap mendapat beras yang lebih layak karena harganya hanya Rp 1.600 per kg. Modus selanjutnya adalah, raskin jatuh pada masyarakat yang tidak berhak.

Romi menjelaskan, beberapa masyarakat sangat miskin bahkan tidak mampu untuk menebus beras dengan harga Rp 1.600 per kg. Akibatnya, orang lain, yang mampu menebus, membeli beras dari RTS. Adapun modus terakhir berupa penggelapan uang tebus. "Masalah ini sudah lama, tetapi belum ada upaya terbaik," sesal Romi.


Penulis: Estu Suryowati
Editor : Bambang Priyo Jatmiko

Jepang Pun Butuh 5 Tahun Komersialkan Mobil Listrik

Selasa, 22 April 2014 | 10:37 WIB


SHUTTERSTOCK/Chutima Chaochaiya



JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil masa depan, mobil listrik, memang didesain untuk memenuhi kebutuhan orang di mana lingkungannya sudah mencukupi dari sisi infrastruktur pengisian listrik. Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT), Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi.

"Jangan harap bisa menjual mobil listrik tanpa infrastruktur," kata dia, di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (21/4/2014).

Di Jepang, sebuah negara yang memiliki industri otomotif canggih, komersialiasi mobil listrik membutuhkan waktu yang lumayan lama. Budi mengatakan, Yokohama menjadi salah satu distrik yang melakukan percepatan komersialisasi mobil listrik, sehingga bisa terealisasi dalam tempo lima tahun.

Lantas, apa yang dilakukan otoritas Yokohama? Budi menjelaskan, otoritas di sana memerintahkan para dealer untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar listrik, sebelum mereka menjual mobil-mobil listrik hasil pabrikan Jepang, seperti Nissan.

"Itu (mobil listrik) kan multisektor. Pemerintah ikut, industri otomotif ikut, swasta ikut. Kan yang bikin jaringan infrastruktur swasta, bukan pemerintah," kata Budi.

Dia menambahkan, Indonesia bisa saja meniru Jepang dalam hal komersialisasi mobil listrik, yakni dikembangkan pada kluster-kluster. Permasalahannya kebutuhan listrik untuk mobil listrik tidak kecil.

Budi menuturkan, setidaknya dibutuhkan 5.000 watt di setiap stasiun pengisian listrik. Kebutuhan ini hampir mustahil bisa dipenuhi di tengah ancaman krisis listrik di Indonesia, dan masih rendahnya ratio elektrifikasi. Apalagi, jika listrik di Indonesia dihasilkan dari sumber energi primer yang mahal, yakni bahan bakar fosil.

"Di Jepang, listriknya dari gas. Gas nya impor dari Indonesia," kata Budi.

Yang menarik, meskipun di Jepang mobil listrik sudah berjalan, namun rasionya dibanding mobil internal combustion engine (ICE), masih sangat rendah. Saat ini Jepang memproduksi 40.000 unit mobil listrik per tahun, sementara mobil konvensional berbahan bakar fosil, jumlahnya ada 6 juta unit. "Jadi mobil listrik di Jepang cuma 0,8 persen dari total mobil," katanya.


Penulis: Estu Suryowati
Editor : Erlangga Djumena

Senin, 21 April 2014

Petugas Gabungan Geladah Kamar Warga Binaan Lapas Sukamiskin



NAZARUDIN keluar dari kamar tahanannya saat satgas kamtib yang dibantu oleh unsur Polri, TNI itu menggeruduk kamar warga binaan di Lapas Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Sabtu (19/4/2014).*
 
 
BANDUNG, (PRLM).- Kamar di Lapas Sukamiskin di beberapa blok yang dihuni oleh koruptor digeladah oleh petugas gabungan pada Sabtu (19/4/2014) pagi. Razia tersebut dilakukan untuk mencari barang terlarang seperti narkoba, handphone, uang, dan senjata tajam.

Beberapa sel yang disisir, begitu juga kamar Nazarudin dan Gayus Tambunan yang berada di blok Timur atas tak luput dari penggeledahan.

Satgas kamtib yang dibantu oleh unsur Polri, TNI itu menggeruduk kamar warga binaan di Lapas Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Kota Bandung.

Dua petugas sempat mengetuk pintu kamar nomor 41 yang dihuni Nazarudin. Tak lama kemudian, mantan bendahara umum Partai Demokrat tersebut membuka pintu. Nazarudin yang terlihat baru bangun tidur ini sempat terkejut.

Dia lalu mempersilahkan petugas masuk. Selama tiga menit petugas memeriksa kamar berukuran 3 x 3 meter itu. Kasur dan setiap sudut kamar digeledah. Hasilnya nihil.
Petugas lainnya bergerak ke kamar Gayus. Pintu nomor 19 itu diketuk pelan. Gayus mengenakan kaus abu-abu ini keluar dengan mimik kalem. Petugas menyisir kamar yang temboknya terpasang foto-foto Gayus bersama istri dan anak. Lagi-lagi petugas tak menemukan barang terlarang di kamar itu.

Kamar nomor 10 dihuni Dada Rosada, mantan wali kota Bandung, tak luput disambangi petugas. Di kamar Dada ini petugas tidak memperoleh target sasaran. "Saya baru bangun, ucap Dada yang menggunakan pakaian piama sambil duduk sila di atas kasur," katanya.
Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jabar Ibnu Chuldun disela operasi di blok timur atas mengatakan sasaran operasi ini antara lain narkoba, handphone, uang, laptop dan senjata tajam. Ini razia rutin.

Beberapa hasil sitaan dari kamar narapidana koruptor yaitu uang, pisau, gunting, HP, ipad, charger, rantai besi, sendok makan, piring kaca dan pembersih lantai.

Handpone tersebut langsung dipecahkan didepan petugas usai operasi. Sementara uang berhasil disita sejumlah Rp. 7.210.000., dicatat ke register D.

Kalapas Giri purbadi mengatakan siapapun yang melakukan pelanggaran akan ditindak tanpa kompromi.

Perhatian terhadap warga binaan tetap dijalin, namun jika melanggar akan ditindak tegas. "Operasi ini dianggap cukup berhasil dibuktikan dengan adanya temuan dari kamar napi. Namun ke depan akan selalu di instensifkan pemeriksaan seperti ini," ucap Giri kepada wartawan.

Jumlah warga binaan tipikor sebanyak 339 orang, pidum 125 total warga binaan dan tahanan sebanyak 464 orang. Sementara kamar keseluruhan yang bisa dipakai 525. (A-113/A-107)***

Sabtu, 19 April 2014

Jagung Sulsel dan Madura Kawin Bisa Percepat Panen



PROTOTIPE hasil perkawinan silang jagung Srikandi Kuning I (Sulsel) dan Guluk-guluk (Madura) mempercepat masa panen dari 100 hari menjadi 65-75 hari, adaptif terhadap lahan kering, produk tahan virus, dan tongkol jagung panjang.* 
 
 
 
YOGYAKARTA, (PRLM).- Srikandi Kuning 1 merupakan spesies jagung yang biasa ditanam petani di Sulawesi Selatan (Sulsel) dan sekitarnya dengan masa panen sekitar 100 hari, bila dikawinkan dengan jagung spesies Guluk-guluk dari pedesaan di Kecamatan Guluk-guluk, Madura bisa mempercepat panen dan tahan wereng.

Hasil penelitian Dosen Fakultas Biologi UGM Dr Diah Rachmawati, M.Si, kawin silang tersebut bisa mempercepat pembuahan jagung dan masa pertumbuhan hingga panen hanya 65-75 hari, tahan virus CMV (Cucumber Mosaic Virus), kandungan protein dan lemak tinggi, bisa ditanam di lahan kering. “Ini kabar baik persilangan jagung, saya berharap musim tanam jagung ini petani lebih cepat dan padat,” kata dia, Kamis (17/4/2014).

Penelitian itu sejak 2009 bekerjasama antara Rachmawati dan tim dengan Balai Penelitian Tanaman Serealia, memanfaatkan empat daerah sebagai uji coba penanaman, yaitu Klaten, KP4 UGM, Pamekasan (Madura), dan Maros (Sulawesi Selatan). Pemilihan daerah uji coba dikaitkan dengan kondisi lahan empat daerah yan berbeda, yaitu lahan sawah seperti Klaten, lading (KP4 UGM), tanah kering, dan berpasir (Sulsel).

Dari uji coba tersebut ditemukan kelemahannya pada besaran panen. Srikandi Kuning 1 kunin biasa panen 7 ton hektar dan kandungan protein dan lemah tinggi. Ketika jagung itu dikawinkan dengan Guluk-guluk hanya menghasilkan 6,5 ton per hektar. Tetapi terdapat kelebihan dari kawin silang itu, berupa ukuran tongkol yang lebih panjang, yakni 15-18 cm. Ini memecahkan rektor tongkol guluk-guluk hanya 10-13 cm.

Dari segi masa panen, peneliti mengklaim jauh lebih baik jika dibandingkan dengan hibrida Pioneer yang menjadi favorit para petani di Jawa. Masa panen jagung ini sampai 100 hari, sementara jagung dari kawin silang hanya 65-75 hari per panen. Begitu juga tingkat ketahanan virus, jagun kawin silang lebih tahan virus. “Yang tidak kalah penting, persilangan Srikandi dan Guluk-guluk bisa ditanam di daerah sulit air atau daerah kering,” kata dia.

Bibit dari produk kawinsilang jagung tersebut dinamakan Gama GS dan Gama SG. GS berarti Guluk-guluk menjadi bibit betina (S) dan Srikandi Kuning 1 sebagai jantan (G), sebaliknya Gama SG berarti Srikandi Kuning 1 betina (S) dan Guluk-guluk sebagai jantan (G).

Dia berharap penelitiannya bisa membantu untuk meningkatkan semangat petani dalam bercocok tanam jagung dan hasilnya bisa ikut mendorong ketahanan pangan nasional (A-84/A-147)***

Jalur Pendakian Gunung Ciremai Kembali Dibuka




EMPAT jalur masuk pendakian ke Gunung Ciremai, mulai Kamis (17/4/2014) kembali membuka pelayanan bagi masyarakat yang hendak mendaki gunung tersebut. Alur berwarna oranye dalam gambar, adalah jalur pendakian hasil rekam GPS menuju puncak Ciremai dari empat pos pintu masuk jalur pendakian.*


KUNINGAN, (PRLM).- Empat pos pintu masuk jalur pendakian Gunung Ciremai, kembali dibuka untuk melayani izin pendakian ke puncak gunung tertinggi di Jawa Barat tersebut.
Pembukaan kembali layanan pendakian ke gunung tersebut, diberlakukan mulai Kamis (17/4/2014) berdasarkan surat resmi dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai Nomor S.258/BTNGC-1/2014, tentang Pembukaan Jalur Pendakian Taman Nasional Gunung Ciremai, ditandatangani Kepala BTNGC Ir Dulhadi, tanggal 16 April 2014.

Sementara itu, sebelumnya seluruh jalur pendakian resmi Gunung Ciremai yang terdapat di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, sejak tanggal 27 Januari 2014 ditutup sementara untuk kegiatan pendakian.

Penutupan itu diterapkan BTNGC dan para pihak pengelola jalur pendakian dengan pertimbangan cuaca buruk serta untuk kepentingan pemulihan habitat kawasan konservasi TNGC.

Dengan adanya surat keputusan tersebut tadi, gunung berapi berketinggian sekitar 3.078 meter di atas permukaan laut itu, kini bisa kembali didaki oleh masyarakat umum.
Terkait kebijakan tersebut, menurut Kepala BTNGC Dulhadi, pihaknya juga telah menyampaikan surat perihal pembukaan jalur pendakian TNGC itu kepada semua mitra pengelola jalur pendakian tersebut.

"Bagi masyarakat yang ingin melakukan kegiatan pendakian ke Gunung Ciremai, silakan daftar ke pos jalur pendakian yang dikehendaki," ujar Dulhadi, seraya mengingatkan kepada pendaki Gunung Ciremai, untuk selalu mengikuti segala aturan dan prosedur yang telah ditetapkan.

Puncak Gunung Ciremai selama ini bisa dijangkau pendaki melalui tiga jalur pendakian resmi dari empat pos pintu masuk. Terdiri atas jalur Linggajati dengan pos pintu masuk dari Desa Linggajati dan Desa Linggasana, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan.
Kemudian, jalur Palutungan dengan pos pintu masuk dari Dusun Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Satu jalur lagi, adalah Jalur Apuy dengan pos pintu masuk dari Dusun Apuy, Desa Argamukti, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.(A-91/A-89)***