Kamis, 05 Februari 2009

Bocah 9 Tahun Ciptakan Aplikasi iPhone

SINGAPURA,KAMIS-Ketika kebanyakan anak sebayanya masih menggambari kertas dengan krayon, bocah berusia 9 tahun bernama Lim Ding Wen dari Singapura, "menggambar" di kanvas yang sangat berbeda, yaitu iPhone miliknya.

Lim yang murid kelas empat SD itu menciptakan aplikasi di telepon genggam populer iPhone produk Apple.

Program aplikasi terakhirnya, sebuah program menggambar bernama Doodle Kids, telah diunduh lebih dari 4.000 kali dari aplikasi iTunes keluaran Apple dalam dua minggu terakhir. Demikian laporan The New Paper, Kamis (5/2).

Program ini membuat para pengguna iPhone menggambar lewat jari tangannya dengan menyentuh layar sentuh iPhone untuk kemudian membersihkan layar itu dengan mengguncangkan telepon.

"Aku menulis program itu untuk adik bungsu perempuanku yang suka menggambar," kata Lim yang mempunyai dua adik perempuan masing-masing berumur 3 dan 5 tahun.

Lim yang menguasai enam bahasa pemograman, mulai menggunakan komputer di usia 2 tahun. Sejak usia itu dia telah menyelesaian 20 proyek pemrograman komputer.

Ayahnya, Lim Thye Chean, adalah seorang kepala bagian teknologi pada satu perusahaan teknologi informasi lokal yang juga menciptakan aplikasi-aplikasi iPhone.

"Setiap malam kami memeriksa statistik pesan email ke kami (melalui iTunes) untuk mengetahui siapa yang lebih banyak mengunduh," kata Lim Thye.

Anak yang suka membaca buku pemrograman komputer ini sedang menyelesaikan aplikasi iPhone lainnya, sebuah game fiksi ilmiah bernama "Invader Wars".(ANT/ONO)

ONO

Jepang Kloning Sapi Legendaris Sebelum Mammoth

Dua sapi hasil kloning dipamerkan di pusat peternakan Prefektur Gifu di Kota Takayama, bagian tengah Jepang, Kamis (8/1).


TOKYO, JUMAT — Memasuki Tahun Sapi (Year of Ox) di awal tahun 2009 ini, para ilmuwan Jepang mengumumkan kesuksesannya mengkloning sapi legendaris khas Jepang. Keberhasilan tersebut tidak sekadar prestasi baru penelitian bioteknologi di Jepang, tetapi membuka kesempatan untuk menyediakan stok pangan berkualitas yang terjamin di masa depan.

Jenis sapi yang berhasil dikloning adalah Hida-gyu yang merupakan sapi khas Prefektur Gifu, bagian tengah Jepang. Para peneliti dari Universitas Kinki dan lembaga riset peternakan Gifu berhasil menghasilkan empat ekor sapi kloning antara November 2007 dan Juli 2008. Namun, hanya dua ekor yang bertahan hidup sampai sekarang.

Keempat sapi kloning tersebut dikembangbiakkan dari sel testikel seekor sapi legendaris yang diberi nama Yasufuku yang merupakan cikal bakal sapi Hida-gyu. Testikel tersebut telah dibekukan selama 13 tahun sejak kematiannya.

Keberhasilan kloning sapi Hidqa-gyu ini menjanjikan dunia peternakan Jepang karena jenis sapi tersebut dikenal berkualitas tinggi dan berharga mahal. Pemerintah Jepang telah membentuk panel untuk menilai kelayakan daging kloning untuk konsumsi dan kelihatannya segera mengizinkannya seperti yang dilakukan Pemerintah AS dan negara-negara Eropa.

Namun, para peneliti mengatakan, tujuan utama riset saat ini adalah mempelajari jenis gen dan struktur protein yang membuat daging sapi Hida-gyu lebih lezat. Perlakukan terhadap sapi Hida-gyu memang terkenal unik karena sering kali peternak memberikan makanan sampanye dan secara rutin memijatnya.

Selain meneliti kualitas daging sapi, para ilmuwan Jepang juga menjadikannya batu loncatan sebelum menggapai ambisinya mengkloning hewan-hewan yang telah punah. Antara lain mammoth, sejenis gajah yang hidup di zaman es.

"Mimpi kami menciptakan mammoth, itulah mimpi besarnya," ujar Kazuhiro Saeki, profesor di Universitas Kinki seperti dilansir AFP. Saat ini para peneliti telah menemukan sumber sel mammoth dari Siberia. Namun, mereka belum berhasil menemukan cara mengekstrak dan menanam inti sel mammoth ke dalam sel telur gajah yang merupakan hewan paling dekat kekerabatannya sebelum menaruhnya ke dalam rahim gajah betina.


WAH

Akhirnya Indonesia Punya Atlas Nasional Resmi


Tpgimages

JAKARTA, KAMIS - Setelah enam dasawarsa semenjak Indonesia merdeka akhirnya Indonesia memiliki Atlas Nasional yang mengandung informasi resmi tentang Indonesia untuk pertama kalinya.

Menurut Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), R.W. Batinas, sebelumnya Indonesia hanya memiliki Atlas Hindia Belanda yang merupakan hasil peninggalan dari masa pemerintah kolonial Belanda yang dibuat pada tahun 1938. Hal tersebut disampaikannya ketika membuka acara peluncuran atlas nasional Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta (5/2).

Lebih lanjut ia menjelaskan, atlas nasional ini diharapkan dapat digunakan sebagai media promosi tentang Indonesia dan media pembelajaran. "Nantinya kita akan meluncurkan dua jenis atlas nasional ini.Selain kita akan meluncurkan dalam bentuk buku tercetak, kita juga akan meluncurkannya dalam bentuk web Atlas Nasional Indonesia yang dapat diakses melalui internet untuk mempermudah akses sehingga manfaat atlas ini sebagai media promosi dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik" jelas Batinas.

Atlas nasional ini nantinya akan terdiri dari tiga volume. "Kita bersama-sama dengan pihak-pihak yang terkait lainnya akan merampungkan dua volume lagi yang belum selesai.Mudah-mudahan kita akan menyelesaikannya pada tahun 2010 nanti," ujar Batinas.

Atlas nasional ini dapat diperoleh publik melalui Pusat Jasa dan Informasi Bakosurtanal.


C3-09