Sabtu, 21 Agustus 2010

Peminat Bahasa Jepang Semakin Tinggi

PEMAKAIAN BAHASA JEPANG
Sabtu, 21 Agustus 2010 | 16:58 WIB

shutterstock
Ilustrasi: Pada 2006 lalu di Indonesia ada sekitar 207.000 orang mempelajari bahasa Jepang. Pada 2009 jumlah itu meningkat drastis menjadi 720.000 orang.



JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara ketiga terbanyak yang mempelajari bahasa Jepang setelah China dan Korea Selatan. Beberapa tahun belakangan, jumlah orang Indonesia yang belajar bahasa Jepang terus meningkat.

"Saya melihat perkembangan antara Indonesia Jepang dalam pendidikan semakin baik," ujar Humas Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Tani, pada "Pameran dan Seminar Pendidikan Jepang di Hotel NIKKO, Jakarta Pusat, Sabtu (21/08/2010).

Masaki menjelaskan, pada 2006 lalu di Indonesia ada sekitar 207.000 orang mempelajari bahasa Jepang. Pada 2009 jumlah tersebut meningkat drastis menjadi 720.000 orang.

Menurutnya, bahasa Jepang adalah salah satu modal dasar yang kuat untuk melanjutkan studi ke negeri Nintendo itu. Salah satu contoh layak dipertimbangkannya kesempatan belajar ke Jepang adalah kondisi perekonomian negara tersebut.

"Walaupun belum tumbuh sempurna, tapi masih bersaing di dunia. Jepang akan tetap melaksanakan inovasi," tuturnya.

Dia juga menjelaskan, pendidikan sangat dihargai di Jepang. Hal itu dapat terlihat pada sebagian besar karyawan di Jepang yang terus dijejali dengan berbagai macam pendidikan.

Editor: Latief | Sumber :Tribunnews

Bengkoang, Efektif Mencerahkan Kulit

Sabtu, 21/8/2010 | 08:47 WIB
Bengkuang, efektif mencerahkan kulit.

KOMPAS.com - Bahan-bahan alami yang kaya nutrisi telah lama diandalkan sebagai sumber perawatan terbaik bagi tubuh kita. Sebenarnya, kita bisa mendapatkan manfaat semua bahan alami itu dengan cara mengonsumsi atau mengolahnya sesuai anjuran dari para ahli gizi. Namun, efek sehat yang akan dirasakan kulit kita dari olahan tersebut ternyata tidak terlalu besar.

Hal ini dijelaskan oleh Mary Lupo, MD, spesialis kulit bidang klinis di Tulane University School of Medicine. Ia lantas mengemukakan solusi lain yang lebih efektif, yaitu dengan cara mengaplikasikan bahan-bahan alami itu pada tubuh kita. Salah satu contoh penggunaan bahan alami untuk kecantikan yang mungkin sudah Anda kenal adalah bengkuang (sering juga disebut bengkoang).

Tanaman umbi ini biasa ditemukan dalam masker, lulur, sabun wajah, pelembab, dan lotion. Bengkuang terbukti menyegarkan, karena akar umbi dari bengkuang memiliki kandungan air yang tinggi, sekitar 86-90 persen, sehingga memberi efek melembabkan.

Sementara itu, dalam penelitian berjudul The Exploration of Whitening and Sun Screening Compounds in Bengkoang Roots (Pachyrhizus erosus) oleh Endang Lukitaningsih dari Universitat Wurzburg, Jerman, disebutkan bahwa bengkuang mengandung vitamin C, flavonoid, dan saponin yang merupakan tabir surya alami untuk mencegah kulit rusak oleh radikal bebas. Plus, zat fenolik dalam bengkuang cukup efektif menghambat proses pembentukan melanin, sehingga pigmentasi akibat hormon, sinar matahari, dan bekas jerawat dapat dicegah dan dikurangi.

Anjuran pemakaian
Produk berbahan bengkuang bisa diaplikasikan ke wajah dan tubuh. Coba buat masker bengkuang sendiri.
Caranya: Kupas dan bersihkan bengkuang, lalu parut sampai halus. Tempelkan merata pada permukaan wajah atau area kulit yang bernoda. Diamkan sampai mengering, sekitar 40 menit, lalu bilas dengan air bersih. Lakukan 2-3 kali dalam seminggu.

(Prevention Indonesia/Intan Sari Boenarco)


Editor: Dini

Jalur Lingkar Nagreg Digunakan pada H-10

Enam Puluh Personel Disiapkan

MENTERI Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto (bertopi biru) dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi (bertopi hitam) berdialog dengan unsur terkait, saat membahas rencana pembukaan jalur Lingkar Nagreg di Nagreg Kabupaten Bandung, Jumat (20/8). Pada Lebaran 2010, Lingkar Nagreg yang panjangnya 5,4 kilometer akan difungsikan untuk melayani arus mudik dan balik pada H-10 sampai dengan H+10 Lebaran.* M. GELORA SAPTA/"PR"

SOREANG, (PR).-
Meskipun belum sempurna, jalur Lingkar Nagreg kemungkinan besar bisa digunakan mulai H-10 Lebaran tahun ini. Akan tetapi, jalur tersebut hanya akan dibuka bagi lalu lintas satu arah, dari Garut dan Tasikmalaya ke Bandung atau sebaliknya, dan untuk kendaraan ringan.

Hal tersebut terungkap dalam kunjungan kerja Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi di jalur Lingkar Nagreg, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jumat (20/8) siang.

Djoko Kirmanto mengatakan, pembukaan jalur Lingkar Nagreg bagi kendaraan ringan dilakukan untuk menjaga keselamatan. "Itu untuk uji coba tonase. Yang penting, bisa dilalui dulu. Kalau saya jawab sekarang sudah 60 persen-90 persen selesai, itu tidak ada artinya. Yang penting, secara fungsional sudah bisa dilewati," katanya.

Hingga kemarin, jalur dari KM 1,925 hingga KM 3,1 Lingkar Nagreg masih berupa jalan tanah, dari 5,2 kilometer jalan yang dikerjakan. Sebagian besar tebing yang berada di kanan dan kiri jalan juga belum dilengkapi rambu pembatas sehingga rawan longsor. Selain itu, belum ada rambu penunjuk jalan dan penerangan jalan umum (PJU).

"Tiga minggu lalu, saat meninjau ke sini (Lingkar Nagreg-red.) saya agak pesimistis ini akan bisa dilalui, tetapi ternyata bisa. Saya pun yakin dalam waktu tiga hingga empat hari lagi sudah bisa dilewati kendaraan ringan," ujarnya.

Uji coba

Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan, pihaknya dan instansi terkait akan melakukan uji coba jalur pada H-11. "Sebelum dibuka untuk umum, kami akan melakukan uji coba secara terbatas untuk melihat pengaturan arus lalu lintasnya," kata Freddy.

Dengan adanya jalur Lingkar Nagreg, dia memperkirakan akan ada peningkatan arus kendaraan sebesar lima belas persen. "Setidaknya dengan adanya jalur ini, ada penguraian kemacetan," ujarnya.

Mengenai tebing rawan longsor, Freddy berjanji akan segera memasang rambu pembatas tebing dan rambu-rambu lain yang dibutuhkan. "Kami bekerja sama dengan kepolisian untuk melakukan pengamanan di beberapa titik Lingkar Nagreg dan menyiagakan alat berat jika tiba-tiba terjadi longsor. Dengan demikian, bisa langsung dilakukan pengerukan. Begitu juga dengan penerangan jalan umum, agar pengendara merasa aman," kata Freddy.

Kendaraan berat

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat Ajun Komisaris Besar Sambodo Purnomo ketika ditemui di sela-sela kunjungan itu menyatakan akan mulai menutup jalur Nagreg bagi kendaraan berat sejak H-4, kecuali bus.

"Hal itu dilakukan untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan," ujar Sambodo. Dia juga memperkirakan, puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 Lebaran.

Di Lingkar Nagreg, Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Kepolisian Resort Bandung akan menurunkan enam puluh personel untuk penjagaan keamanan dan kelancaran lalu lintas. "Kami akan menyediakan 2 pos gatur (penjagaan dan pengaturan) serta 4 pos pengamanan di sepanjang jalur Lingkar Nagreg. Personel akan siaga 24 jam dan dibagi dalam tiga sif," katanya.

Sambodo juga mengatakan, pekan depan pihaknya akan kembali melakukan evaluasi untuk membahas mekanisme pengamanan jalur Lingkar Nagreg. "Kalau ternyata penyelesaiannya bisa disempurnakan minggu depan dan memungkinkan dilalui kendaraan berat, bisa jadi kendaraan berat boleh melintas. Kami akan lihat dari perkembangan pengerasan jalan dan elevasinya," ujar Sambodo. (A-175)***

Jumat, 20 Agustus 2010

10 Kesalahan Saat Menyikat Gigi

Jumat, 20/8/2010 | 11:05 WIB
Menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung sodium fluoride dan zinc citrate bisa membantu kurangi 8 masalah gigi dan mulut.

KOMPAS.com - Bagaimana kebiasaan Anda menyikat gigi? Sudah melakukan saran dokter untuk menyikat gigi minimal 2 kali dalam sehari? Tak lupa menyikat lidah pula? Ya, Anda bisa saja percaya diri sudah membersihkan gigi dengan baik dan sesuai aturan. Tetapi kadang, ada saatnya Anda lalai dan menganggap hal-hal sepele tidak akan bermasalah pada gigi kuat Anda. Padahal, hal-hal kecil pun bisa mendatangkan masalah di seputar mulut. Apa sajakah?

1. Tidak Menggunakan Sikat Gigi yang Tepat
Jika Anda perhatikan, ada berbagai ukuran sikat gigi ada banyak ragamnya. Richard H. Price, DMD, penasihat American Dental Association (ADA) mengatakan, "Jika Anda harus membuka rahang cukup besar untuk membiarkan gagang sikat masuk ke dalam mulut, bisa jadi sikat gigi terlalu besar untuk Anda. Gagangnya pun harus nyaman digenggam, sensasinya harus senyaman saat Anda memegang garpu saat makan. Semakin nyaman sikat gigi Anda, makin sering Anda akan menggunakannya dengan benar."

2. Memilih Bulu Sikat yang Salah
Ada beberapa tipe sikat pada sikat gigi. Ada yang memiliki sudut menyempit, ada yang rata, ada yang pakai karet. Apakah ada satu tipe yang lebih baik? Menurut para dokter gigi di WebMD, tak ada pengaruh lebih. Nampaknya, yang lebih penting adalah teknik membersihkannya ketimbang bentuk sikatnya. Para dokter gigi ADA menyarankan agar memilih sikat yang lembut, jangan yang kasar atau kaku karena bisa merusak/menyakiti gusi. Carilah bulu sikat yang cukup kaku untuk mengangkat plak, tetapi tidak cukup kuat untuk merusak gigi. Terlalu lembut

3. Kurang Sering atau Kurang Lama
Selama ini kita disarankan untuk menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari, namun menurut para dokter di WebMD, tiga kali dalam sehari adalah yang terbaik. Ketika jarak waktu menyikat gigi terlalu jauh, plak bakteri akan menumpuk, bisa membuat radang gusi dan masalah lain pada mulut. Disarankan untuk menyikat gigi setidaknya 2 menit setiap kali, akan lebih baik lagi jika dilakukan selama 3 menit. Angka waktu tersebut sebenarnya tidak terlalu penting, namun dipatok agar kita bisa mempunyai waktu yang cukup untuk membersihkan permukaan gigi.

4. Menyikat Gigi Terlalu Keras atau Terlalu Sering
Seperti disebutkan, menyikat gigi 3 kali dalam sehari memang ideal, namun, jika terlalu sering, bisa jadi kompulsif. Terlalu sering menyikat gigi, misal 4 kali dalam sehari, bisa membuat akar gigi teriritasi dan menyakiti gusi. Menyikat terlalu keras juga bisa merusak enamel (lapisan teratas gigi). Cara terbaik adalah menyikat gigi secara perlahan dan lembut selama 2-3 menit.

5. Tidak Menyikat dengan Benar
Buat sudut 45 derajat dari garis gusi dan buat gerakan pendek-pendek saat menyikat. Gerakan menyikat panjang di sepanjang garis gusi bisa menyebabkan abrasi pada gusi. Sikatlah perlahan ke arah atas dan bawah dari gigi, jangan dengan gerakan menyamping pada gigi. Buat gerakan sirkular vertikal, jangan horizontal. Lakukan pada bagian permukaan gigi bagian depan, belakang, atas dan bawah, serta pada lidah.

6. Selalu Memulai Pada Titik yang Sama
Kebanyakan orang akan memulai pada titik yang sama setiap kali akan mulai menyikat gigi. "Mulailah di tempat-tempat yang berbeda supaya Anda tidak menjadi 'malas' untuk membersihkan titik yang lainnya. Jika Anda memulai di titik yang sama, Anda cenderung semangat di titik tersebut, kemudian malas membersihkan di titik yang terakhir," jelas Price.

7. Melewatkan Bagian Dalam Gigi
Kebanyakan orang, ternyata seringkali lupa membersihkan bagian dalam gigi, bagian yang bersentuhan dengan lidah. Plak yang tersembunyi sama pentingnya untuk dibersihkan seperti plak yang terlihat. Titik yang paling sering dilupakan untuk dibersihkan adalah pada bagian dalam gigi depan.

8. Kurang Bersih Membilas
Bakteri bisa tumbuh pada sikat gigi yang lupa dibersihkan. Jika ini terjadi, bakteri tersebut bisa tumbuh dan kembali hinggap pada mulut Anda di sesi penyikatan berikutnya. Bersihkan sikat gigi setelah Anda menggunakannya dan pastikan tak ada yang menyangkut atau pasta gigi yang tersisa.

9. Membiarkan Sikat Gigi Dalam Keadaan Basah
Anda pasti sudah tahu, bahwa bakteri senang hidup dalam kondisi lembab. Sikat gigi yang basah dan lembab pun akan menjadi tempat favorit bakteri. Tak hanya itu, sikat gigi yang lembab akan merusak bulu sikatnya jika dibiarkan begitu saja. Akan lebih baik jika sikat gigi disimpan tertutup dalam keadaan kering. Biarkan kering, baru tutup dengan tutupnya.

10. Tidak Mengganti Sikat Gigi Cukup Sering
ADA merekomendasikan untuk mengganti sikat gigi setelah 3-4 bulan pemakaian, atau langsung ganti ketika bulu sikatnya terlihat mulai rusak. Ketimbang Anda mematok waktu, perhatikan sikat gigi Anda. Saat ini sudah ada sikat gigi yang bulunya diberikan penanda warna. Saat warna memudar, maka sudah waktunya sikat tersebut diganti. Atau ketika Anda menemukan sudah ada bulu sikat gigi yang rontok, atau fleksibilitasnya mulai berkurang, segera ganti.


NAD

Editor: Nadia Felicia


Sumber: WebMD

Wabah Salmonella Makin Meluas di AS, Ratusan Juta Telur Dimusnahkan

Wabah Salmonella Makin Meluas di AS, Ratusan Juta Telur Dimusnahkan
Ilustrasi cbs news

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Wabah salmonella yang menyebabkan ratusan orang mengalami mual-mual di Iowa, Amerika Serikat, makin meluas. Pemerintah setempat kembali melakukan penarikan kembali ratusan juta telur dari satu perusahaan Iowa yang kemungkinan besar menjadi penyebabnya.

Menurut Dr Christopher Braden, pakar epidemi pada Federal Centers for Disease Control, sebetulnya kejadian ini telah muncul sejak Juli 2010. Namun sayangnya, kat dia, tidak dilaporkan.

Hampir 2.000 penyakit dari strain salmonella terkait dengan telur dilaporkan antara bulan Mei dan Juli. "Sekitar 1.300 lebih dari biasa," katanya. Tidak ada kematian dalam kejadian ini, namun menyebabkan angka kesakitan meningkat.

Penarikan kembali 380 juta telur dari Iowa Wright County Egg adalah salah satu penarikan telur dari pasaran terbesar dalam sejarah.

Wabah itu bisa saja dicegah jika aturan baru untuk memastikan keamanan telur telah berada di tempat beberapa bulan sebelumnya, kata juru bicara FDA. Peraturan, yang mengharuskan produsen untuk melakukan pengujian lebih untuk salmonella dan mengambil tindakan pencegahan lainnya, mulai berlaku pada bulan Juli. "Rencana peraturan itu telah mendekam selama lebih dari satu dekade setelah Presiden Bill Clinton pertama kali mengajukan bahwa standar telur ditanguhkan," ujarnya.

Hinda Mitchell, juru bicara perusahaan, mengatakan mematuhi petunjuk yang dikeluarkan oleh Produsen Telur Serikat, sebuah kelompok industri. Mereka prosedur cermin beberapa aspek aturan keamanan telur federal.

Salmonella adalah bentuk paling umum dari keracunan makanan akibat bakteri. Kasus di AS adalah jenis yang paling umum dari serangan salmonella.

California telah melaporkan 266 penyakit sejak Juni dan percaya terkait dengan telur. Colorado melaporkan 28 kasus pada bulan Juni dan Juli, sekitar empat kali jumlah biasa. Kasus mencurigakan juga telah dilaporkan di Arizona, Illinois, Nevada, North Carolina, Texas, dan Wisconsin.

CDC mengatakan penyelidikan oleh 10 negara bagian sejak April telah mengidentifikasi 25 kasus di restoran di mana lebih dari satu orang menjadi sakit. Banyak penyelidikan sejauh ini berpusat pada restoran di California, Colorado, Minnesota, dan North Carolina.

Red: Siwi Tri Puji B
Sumber:
AP

Kang Ibing Meninggal Dunia

Laporan wartawan KOMPAS Cornelius Helmy Herlambang
Kamis, 19 Agustus 2010 | 21:40 WIB


KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Kang Ibing.

BANDUNG, KOMPAS.com — Seniman Kang Ibing meninggal dunia di Rumah Sakit Al Islam Bandung, Kamis (19/8/2010) sekitar pukul 21.00. Seniman legendaris Jawa Barat yang terkenal dengan perannya sebagai Kabayan ini meninggal karena sakit.

Editor: Tri Wahono

***




"Engke Peuting Urang Balik"

ISTRI almarhum pelawak Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata alias Kang Ibing, Nieke (kiri) menangis di samping menantunya, di dalam ambulans yang membawa jenazah suaminya dari ruang jenazah RS Al Islam, Jln. Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (19/8) malam.* ADE BAYU INDRA/"PR"



"ENGKE peuting urang balik (Nanti malam saya pulang)," begitu kata Kang Ibing yang sore itu, Kamis (19/8) berada di Sumedang, menjawab telefon sahabatnya Aom Kusman. Akan tetapi, ternyata kalimat itu bermakna lain. Kang Ibing malam itu pukul 20.45 WIB "pulang" dalam arti yang sebenarnya, pulang ke hadirat Illahi.

"Saya benar-benar tidak mengira dia balik dalam arti yang sebenarnya. Saya baru selesai tarawih ketika ditelefon, saya hampir tidak ketemu. Kami janji bertemu malam ini," tutur Aom Kusman, dengan suara tertahan.

Berita wafatnya komedian Sunda Kang Ibing (Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata) membuat kaget sejumlah seniman-budayawan Sunda. Mereka merasa kehilangan seorang sosok komedian yang sulit dicari gantinya, seorang komedian multitalenta. Tak hanya dalam melontarkan heureuy-nya (lelucon) yang khas cerdas, tetapi juga minat dan kemampuannya dalam dan kuat pada berbagai seni tradisi Sunda. Dari mulai kawih, sastra, sampai menjadi seorang mubalig.

"Heureuy-nya di luar dugaan dan tidak sekadar heureuy, tetapi juga kritis penuh sindiran tanpa orang merasa tersinggung," ujar Aom Kusman.

Dalam pandangan Aom Kusman yang telah mengenal Kang Ibing semasa di Daya Mahasiswa Sunda (Damas) tahun 1968 atau ketika keduanya berduet di Radio Mara tahun 1970-an, Kang Ibing memiliki talenta yang lengkap sebagai seorang seniman. Hal yang juga disebutkan oleh budayawan Dana Setia dan pengamat film Eddy D. Iskandar. Menurut Eddy, Kang Ibing memiliki multitalenta seperti Bing Slamet, menyanyi, melawak, akting.

"Tetapi, lebih dari itu Kang Ibing adalah seorang penulis karya sastra. Inilah kelebihan almarhum. Bahkan, sastrawan Rustandi Kartakusumah pernah menyebut Kang Ibing sebagai Anton Chekov Indonesia," ujar Eddy D. Iskandar, penulis skenario film "Kabayan Saba Kota" yang dibintangi Kang Ibing.

"Dialah satu-satunya pelawak Sunda yang bisa tampil sendiri. Dia tak pernah kehabisan ide dalam melontarkan joke-joke-nya. Tak ada yang bisa seperti Kang Ibing. Sebagai seorang mubalig, Kang Ibing bisa membawakannya lewat seni bertutur khas Sunda yang komunikatif," ujar Eddy.

"Dia sosok orang Sunda yang lengkap. Tak hanya heureuy, tetapi dalam syiar Islam dan kesehariannya," tutur Dana Setia menimpali.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jabar Uu Rukmana mengatakan, masyarakat Jabar kehilangan seniman besar serbabisa yang sangat peduli untuk mengangkat budaya Sunda. "Kang Ibing bukan hanya komedian Sunda yang menasional, tetapi juga mubalig yang tidak melepaskan unsur-unsur budaya sebagai pendekatan yang jenius untuk menyebarkan syiar Islam," katanya.

Kang Ibing, kata Uu, adalah sosok yang lengkap. Tidak hanya melawak tetapi juga pandai menyanyi, menyair, dan menguasai sejumlah kesenian daerah Sunda. Salah satu ciri masyarakat Sunda adalah bertani dan beternak. Kang Ibing pun melakukan itu. dia beternak domba garut dan menghasilkan bibit-bibit domba adu yang tangguh.

Seniman-seniman Sunda, menurut Uu, harus belajar banyak dan meneladani Kang Ibing baik di dunia seni maupun keagamaan. "Ketika dia tidak lagi aktif di panggung hiburan, dia mengalihkan aktivitasnya ke mimbar ceramah," kata Uu.

Akhirnya, malam itu, seperti janji mereka, Aom Kusman dan Kang Ibing bertemu. Akan tetapi, seperti dikatakannya pada Aom Kusman, Kang Ibing memang sudah pulang, "Engke peuting urang balik." (Lia Amalia/Ilham Pratama/Joko Pambudi/Tia Komalasari/"PR"/Ahda Imran)***


Lembur Sunda di Tengah Kota

DATANGLAH ke kawasan Pasirluyu Kec. Padasuka Bandung. Yang akan kita temukan adalah kemacetan di perempatan jalan tak jauh dari Terminal Cicaheum. Angkot dan berbagai kendaraan berjejalan di situ, termasuk ojek dan para pejalan kaki, serta pemandangan di antara perumahan penduduk yang padat. Akan tetapi, beberapa meter dari tepi jalan, sebuah ruang seolah memisahkan dirinya dari kekinian kota besar dengan segala suasananya yang serbalembur. Tak hanya bangunan, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Dari musik, pertunjukan, hingga kaulinan Sunda.

Inilah Saung Angklung Udjo (SAU), terletak di kawasan Pasirluyu Kec.Padasuka Bandung. Berbeda dengan suasana di sekelilingnya yang macet dan hiruk pikuk, terlebih lagi letaknya yang tak jauh dari Terminal Cicaheun, bisa dikatakan SAU adalah lembur Sunda di tengah kota. Tempat yang tak ubahnya oase, tempat orang barang sejenak keluar dari kebisingan dan hiruk pikuk. Oase di mana orang bisa menemukan kenyataan yang berbeda dari sekelilingnya sebagai sebuah simulakra (kenyataan palsu), sebagaimana hakikatnya pariwisata.

SAU didirikan tahun 1967 oleh seniman Sunda terkenal Udjo Ngalagena (1929-2001). Lebih dari sekadar tempat untuk orang menyaksikan pertunjukan angklung, SAU juga dikemas untuk menjadi replika lembur Sunda. Replika inilah yang menjadi simulakra yang mengundang daya tarik orang, terutama para turis asing, untuk bersentuhan dengan berbagai pengalaman baru yang berhubungan dengan seni dan budaya tradisi Sunda. Suatu strategi yang menarik karena pada masanya Udjo telah berpikir ihwal pariwisata sebagai industri pengalaman.

SAU dengan lembur Sundanya membawa orang datang bukan untuk mengonsumsi sesuatu, tetapi untuk merasakan berbagai sensasi pengalaman baru. Terutama bagi orang-orang asing, mereka tak hanya disuguhi berbagai pertunjukan tradisional Sunda, tetapi juga diajak bermain angklung. Mereka juga diajak menyaksikan anak-anak tampil dalam suasana kegairahan khas eksotisme lembur Sunda sembari berinteraksi dengan mereka, termasuk ikut menari.

Inilah simulakra yang dikemas menjadi industri pe-ngalaman itu. Akan tetapi, SAU tak cuma menjadi ruang tempat seni, budaya, dan lembur Sunda dikemas dalam konotasi yang komersial, melainkan juga menjadi bagian dari kehendak melakukan praktik strategi budaya yang selama ini lebih sering hanya menjadi wacana alias dabrul. Di tempat inilah tak henti-hentinya dijelaskan sembari dibuktikan bahwa angklung adalah seni budaya milik Indonesia. Begitu juga seni budaya tradisional lainnya yang sering diaku-aku oleh bangsa lain.

Dengan pola manajemen pengelolaan yang profesional, SAU kiranya telah menjadi tempat satu-satunya di Bandung yang menjadikan seni budaya tradisi sebagai tontonan, sekaligus menjadi ruang pengalaman baru bagi orang-orang asing. Di tempat inilah wajah lembur Sunda dengan segenap eksotisme seni budayanya ditampilkan. Di tempat ini pula komunitas yang terdiri atas anak-anak muda berlatih dan mengolah dirinya, dari mulai pertunjukan hingga mengolah dan memproduksi angklung, sebuah kebersamaan khas lembur. Inilah yang membedakan SAU dengan Taman Budaya Jawa Barat atau ruang publik seni lainnya yang diurus oleh pemerintah, yang lebih disibukkan oleh birokrasi ketimbang program dan profesionalisme kerja. (Ahda Imran)***

Pikiran Rakyat

Sabtu, 14 Agustus 2010

Riuh Rendah Tarawih Hari Pertama di Masjid Nabawi

Kamis, 12 Agustus 2010, 21:23 WIB
Tommy Tamtomo/Republika
Masjid Nabawi

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH--Tak lama usai diumumkannya 1 Ramadhan 1431 H yang jatuh pada 11 Agustus 2010, Masjid Nabawi di Madinah diserbu jamaah yang ingin melaksanakan shalat tarawih berjamaah yang pertama di bulan Ramadhan tahun ini. Berangkat dari hal itu, pemerintah Arab Saudi berencana untuk memperbaiki fasilitas dan kualitas dari layanan.

Muhammad Al-Bejawi, Direktur dari Kementerian Haji Arab Sauid di Madinah mengatakan pihaknya berjanji akan terus memobilisasi pelayanan jamaah yang datang ke masjid Nabawi. "Kami telah memberikan pelatihan kepada staf guna memperbaiki standar pelayanan," ungkapnya seperti dikuti dari lama Saudi Gazzette, Kamis, (11/8).

Sebagai informasi, dari data statistik terakhir, semenjak awal musim umrah hinngga rabu kemarin, jumlah jamaah yang datang mencapai 525.567 jiwa dengan jumlah penerbangan 2.564 atau 56 penerbangan dalam sehari. Abdul Fatah Bin Muhammad Atta, Director of Madina Airport mengatakan perbaikan bandara telah dilakukan sehingga dapat terhindar dari keramaian.

Red: irf
Rep: Agung Sasongko

Pameungpeuk, Pantai Sepi di Jawa Barat

GarutOnline.com

"Pantai Pameungpeuk, di mana ya?" Begitu pertanyaan yang kemudian menjadi awal cerita panjang bersama rekan-rekan saya beberapa waktu lalu, saat mengajak mereka untuk melakukan perjalanan menuju Pantai Pameungpeuk.

Berbeda dengan pantai-pantai lainnya di Jawa Barat yang lebih terkenal dan ramai, Pameungpeuk hanya berupa kota kecil di selatan Garut dan bisa menjadi alternatif menarik untuk berpetualang. Apabila masih ada tersisa pantai versi 1980-an yang masih sepi dan asri maka salah satunya adalah pantai ini.

Untuk mencapai Pantai Pameungpeuk, pertama kita harus menuju Kota Garut. Terdapat dua jalur bus dari Jakarta menuju Garut, yaitu dengan melalui tol Cipularang dan Ciawi (Bogor). Perkiraan waktu perjalanan menuju Garut adalah sekitar enam jam dari Jakarta.

Saya, yang mendapatkan info dari teman lain bahwa angkutan tersedia 24 jam dan berniat melakukan perjalanan malam, harus rela menunggu sambil menahan dingin dari pukul 1.00 WIB sampai 5.30 WIB di Ciawi.

Menurut calo, jam terakhir bis berangkat adalah pukul 23.00 WIB, sedangkan yang paling awal adalah pukul 5.30 WIB, sudah berubah dari jadwal 24 jam dikarenakan pembatasan armada bis.

Sampai terminal bus Garut siang hari, perjalanan diteruskan dengan minibus atau Elf. Jarak sepanjang 87 kilometer dapat ditempuh selama 3,5-4 jam melewati jalan pegunungan, perkebunan karet, teh, dan hamparan padi. Jalan yang berkelok-kelok diselingi udara sejuk pegunungan dan pemandangan yang sangat indah membuat sulit rasanya menutup mata selama perjalanan.

Daerah ini dikelilingi Gunung Guntur, Galunggung, Papandayan, dan Cikuray sehingga selama perjalanan kita bisa menebak-nebak Gunung manakah yang tampak di kejauhan.

Kendaraan akan mengantar kita sampai Pantai Santolo atau Pantai Sayangheulang, dua objek wisata utama di Pameungpeuk.

Terdapat banyak penginapan di sini, dari kelas low budget sampai high end, dari sewa kamar sampai pondokan, dan dimulai dengan biaya terendah Rp 30.000/kamar (1 kasur, dan tikar).

Kami sendiri memutuskan untuk mendirikan tenda di pinggir warung di tepi pantai dengan meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik. Cukup dengan berbelanja dan biaya kamar mandi, pengeluaran kami yang berprinsip low budget dapat diturunkan lagi.

Masakan ikan,udang, cumi bakar disediakan oleh warung-warung sederhana sepanjang pantai. Silakan juga mencoba dan menikmati masakan mata lembu, yaitu sejenis siput laut yang merupakan masakan khas Pameungpeuk.

Rasanya gurih dengan tekstur agak kenyal, dan dapat dimasak dengan beberapa pilihan bumbu. Saru kilogram mata lembu plus masak dibandrol dengan harga Rp 20.000.

Apabila pengunjung menginginkan ikan, cumi, udang, atau lobster segar silakan mengunjungi pasar sekaligus pelelangan ikan di Pantai Santolo pada pagi hari. Pemilik warung bersedia membakar, dengan biaya tambahan sebesar Rp 15.000 tanpa tambahan nasi.

**

Dari Pantai Santolo menuju Pantai Sayangheulang (2 km), kami singgah di Pulau Santolo, yang terpisah dari pantainya oleh sungai dan pasang laut. Menyeberang dengan perahu menuju Pulau Santolo membutuhkan biaya sekitar Rp 2.000/orang.

Pulau seluas 40 hektare ini sudah dilengkapi fasilitas wisata sederhana. Di sini kami sempat beristirahat dan membakar cumi segar yang sudah kami beli di Tempat Pelelangan Ikan Santolo sebelumnya.

Pemilik warung tidak berkeberatan meminjamkan tungku masaknya kepada kami, dan sebagai tambahan, pondokan di tepi pantai dapat dipakai pengunjung untuk bersantai dan mencicipi makanan. "Hmm… cumi bakar kami terasa lebih manis". Ikan segar katanya memang terasa lebih manis.

Untuk petualang yang ingin menginap di pulau, penginapan sederhana sebenarnya tersedia di pulau ini, hanya ada sedikit permasalahan air segar dan kelistrikan, sehingga sebaiknya sebelum malam tiba persediaan dan peralatan dilengkapi terlebih dahulu.

Kehidupan laut yang dapat dijumpai di sekitar pulau cukup menarik, apalagi bila membawa anak-anak. Dengan mudah kita dapat menjumpai biota laut seperti ikan, udang yang berseliweran di antara karang.

Keanekaragaman hayati yang terkandung juga meliputi jenis kerang, siput, coelenterata sampai lamun (rumput laut) dan ganggang laut. Snorkling dimungkinkan di bagian-bagian tertentu, hanya peralatan sebaiknya dibawa sendiri. Ingatlah juga untuk memakai sandal jepit saat berjalan-jalan di daerah karang.

Pantai Santolo juga identik sebagai lokasi surfing. Di arah barat, yang tidak terlindung Pulau dan karang ombak setinggi 2-3 meter bergulung membentuk 3-4 lapisan. Pada bulan April sampai Juni, daerah ini dikunjungi turis-turis asing untuk berselancar. Sepertinya berita dari mulut ke mulut antarpara peselancar mengundang mereka datang.

Apabila dilanjutkan, kira-kira 9 kilometer arah barat Pameungpeuk kita juga dapat belajar melihat kehidupan sehari-hari nelayan di Cikelet. Pantai Cijayana yang disukai sebagai lokasi berenang serta Pantai Rancabuaya terletak lebih jauh ke barat.

Objek lain yang dapat dikunjungi adalah hutan Leuweung Sancang, 35 kilometer ke arah timur dari Pameungpeuk. Tempat ini dahulu dipercaya sebagai pusat dari kerajaan Sunda kuno, dan penuh dengan mistis. Pengunjung dapat mencapainya dengan bis ke Milimeru, dan melanjutkannya dengan ojek menuju lokasi.

Terdapat trek di dalam hutan yang dapat dijalani para petualang untuk menjumpai banteng dan owa, hewan khas daerah ini. Izin didapatkan lewat Kantor PHKA di Pameungpeuk ataupun di gerbang masuk lokasi.

Rasanya untuk lokasi yang masih bisa dijangkau dari Jakarta dan Bandung, Pantai Pameungpeuk yang sepi sangat berharga untuk dikunjungi. Pantai cantik ini menyajikan kehidupan pantai, laut dan hutan dalam satu paket perjalanan yang berbeda dari pantai-pantai lainnya di Jawa Barat. (Indra N. Hatasura )***

Pikiran Rakyat

Laba-laba Raksasa Memangsa Burung

Sabtu, 14 Agustus 2010 | 10:16 WIB
telegraph
Foto laba-laba memangsa burung mengejutkan ahli marga satwa , foto itu diambil di daerah Atheron, dekat hutan tropis Queensland, Australia.


KOMPAS.com — Joel Shakespeare, seorang petugas yang bekerja di Australian Reptile Park, menyatakan, laba-laba tersebut merupakan jenis Golden Orb Weaver. “Biasanya mereka menangkap serangga besar… sangat jarang mereka menangkap seekor burung,” ungkapnya kepada ninemsn.com.

Selain itu, dia menambahkan, laba-laba Golden Orb Weaver ini ukurannya sebesar telapak tangan manusia, tetapi spesies yang sama di bagian utara daerah itu diketahui ukurannya lebih besar lagi.

Menurut pihak Museum Queensland, burung tersebut adalah jenis Chestnut-breasted Mannikin. Joel Shakespeare menambahkan, “Burung itu pasti terbang ke arah sarang laba-laba tersebut dan terjerat di sana, laba-laba itu akan menyantapnya habis.”

“Laba-laba itu akan menggunakan racunnya untuk melunakkan dagingnya dan apa yang tersisa hanyalah 'bungkusnya',” ujarnya.

Pihak Museum Queensland, Greg Czechura, mengatakan, ”Memang diketahui secara umum, laba-laba jenis ini menangkap burung berukuran kecil, tetapi hal ini jarang terjadi. Laba-laba ini membangun sarang yang sangat kuat, tetapi dia tidak akan menggigit dan menyerang burung itu hingga burung itu lemah kehabisan tenaga,” ujarnya.

Laba-laba Golden Orb Weaver ini membangun pusaran jeratnya yang kuat dengan kandungan protein yang tinggi karena dia sangat bergantung padanya untuk menangkap serangga besar sebagai mangsanya. (telegraph.co.uk)

Christine Hakim, Eat-Pray-Love, dan Budaya Bangsa

Sabtu, 14 Agustus 2010, 08:42 WIB
AP

Christine Hakim saat menghadiri pemutaran perdana \'Eat, Pray, Love\' di Ziegfeld Theater, New York


REPUBLIKA.CO.ID,Pemutaran perdana "Eat, Pray, Love" berlangsung di Siegfeld Theater, New York dan dimeriahkan para bintang internasional dan tak ketinggalan, aktris Indonesia, Christine Hakim. "Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan budaya Indonesia," ujar Christine, pemeran Wayan, teman sang tokoh utama, Liz Gilbert, saat berada di Bali.

Suksesnya buku Eat, Pray, Love telah meningkatkan popularitas Bali di dunia internasional, termasuk di Amerika. Setelah pemutaran perdana film ini, penonton pun tampaknya sangat terkesan dengan penggambaran Bali yang sangat indah dalam film ini.

Banyak penonton juga terkesima dengan sisi spiritual Bali. Seperti disebut Rita Duffy. "Budayanya, orang-orangnya dan penyembuhan spiritualnya. Keindahan alamnya hanya sebagai pendukung," ujar Duffy.

Perwakilan dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang juga menghadiri pemutaran perdana film ini, Sapta Nirwandar, berharap kemunculan film ini dapat lebih meningkatkan pariwisata Indonesia.

Pengamat industri pariwisata menilai salah satu tren di kalangan warga Amerika saat ini adalah mengikuti wisata spiritual. Dan, salah satu tujuan wisata spiritual yang paling mereka inginkan adalah Bali.

Eat, Pray, Love Bangkitkan Sisi Spiritual Para Aktor

Film Eat, Pray, Love mengangkat kisah perjalanan Elizabeth Gilbert, seorang perempuan Amerika yang berada di ambang depresi, mencari ketenangan spiritual dan keseimbangan dalam hidup di tiga negara: Italia, India dan Indonesia.

Film ini dibuat berdasarkan buku memoir best seller berjudul sama, yang telah laku enam juta kopi di seluruh dunia.Pembuatan film ini tampaknya juga membangkitkan sisi spiritual para actor yang terlibat dalam film ini.

"Kita semua pernah berdoa,” ujar Javier Bardem, pemeran sang pria Brazil, Felipe. “Ketika sesuatu yang buruk terjadi, kita menutup mata dan berharap ada seseorang yang lebih kuat dan lebih bijaksana untuk membantu kita.”

Sementara itu, sang pemeran utama, Julia Roberts, baru-baru ini mengumumkan telah memeluk agama Hindu. Ia mengaku film ini telah mengubah hidupnya. "Yang saya dapatkan dari (film ini) adalah kesadaran bahwa saya masih sangat mencintai akting dan bekerja sekeras ini dengan penuh komitmen. Setelah film ini, saya benar-benar yakin," ujar Roberts yang memegang peran utama sebagai Liz Gilbert.

Sang penulis, Elizabeth Gilbert yang sungguhan, menyebut Julia telah menjadi "Eat, Pray, Love," kisahnya sendiri. "Bukunya saya yang punya, tapi filmnya punya Julia. Anda lihat sendiri... Ia sangat memukau," ujar Gilbert.

Berhubungan dengan nuansa spiritualisme film ini, sebagian hasil penjualan tiket premiere “Eat, Pray, Love” disumbangkan untuk amal. Panitia melelang tiket-tiket hingga mencapai puluhan ribu dolar. Hasilnya kemudian dibagikan kepada sejumlah yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan.

Red: Krisman Purwoko
Sumber: voa