KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Ilustrasi Ujian nasional SMA.
Jumat, 29 Mei 2009 | 04:03 WIB
JAKARTA, TRIBUN - Materi soal untuk seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri pada 1-2 Juli mendatang dibuat berbeda dari materi soal tahun lalu. Selain materi soal yang tidak lagi mengulang soal-soal yang tercakup dalam ujian nasional SMA atau sederajat, calon mahasiswa juga menghadapi tes potensi akademik.
Hal tersebut dikatakan Haris Supratno, Ketua Umum Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2009, di Jakarta, Kamis (28/5), seusai acara penandatanganan nota kesepahaman tentang sistem pembayaran SNMPTN Tahun 2009 antara PT Bank Mandiri Tbk dan Panitia SNMPTN 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Haris dan Direktur Korporasi Bank Mandiri Riswinandi.
Haris yang juga menjabat Rektor Universitas Negeri Surabaya mengatakan, materi soal-soal SNMPTN untuk bidang studi dasar (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika) serta bidang studi IPA (Fisika, Kimia, Biologi)/IPS (Ekonomi, Sosiologi, Sejarah, dan PPKN) akan bersifat prediktif, yang bertujuan untuk mengetahui potensi calon mahasiswa sesuai dengan program studi pilihannya. Adapun tes potensi akademik atau semacam tes psikologi menampilkan soal-soal yang bersifat analisis, logika, dan argumentatif.
”Kami ingin membuat tes SNMPTN sebagai tes untuk mengetahui kemampuan dasar dari calon mahasiswa menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Karena itu, soal-soalnya harus dibuat berbeda dengan soal-soal ujian nasional SMA,” ujarny a .
Menurut Haris, hasil tes SNMPTN tahun ini diberi bobot yang berbeda. Tes potensi akademik bobotnya 30 persen dan bidang studi 70 persen. Khusus program studi yang ada ujian praktiknya, seperti seni dan olahraga, pembobotan 60 persen untuk tes potensi akademik dan bidang studi, sedangkan bobot tes praktik ditetapkan 40 persen.
Mulai tahun ini, calon mahasiswa yang mesti menjalani ujian praktik tidak harus ikut ujian di perguruan tinggi yang dipilih. Mereka bisa mengikuti ujian praktik pada 3-4 Juli di PTN yang terdekat dengan domisili calon mahasiswa asalkan PTN itu mempunyai program studi seni atau olahraga.
Masa pendaftaran
Pembayaran untuk pembelian formulir SNMPTN yang diikuti 57 PTN dibuka lebih panjang dibandingkan dengan tahun lalu, yakni 1-26 Juni. Calon mahasiswa dapat melakukan pembayaran pembelian formulir di semua kantor cabang Bank Mandiri, baik secara langsung maupun memanfaatkan internet banking dan ATM.
Riswinandi mengatakan, layanan untuk pembayaran pembelian formulir SNMPTN lewat Bank Mandiri dimulai sejak tahun 2008. Pelayanan akan ditingkatkan supaya tidak terjadi antrean panjang.
Biaya pembelian formulir pendaftaran SNMPTN untuk Kelompok IPA/IPS sebesar Rp 150.000, sedangkan Kelompok IPC Rp 175.000. Tahun ini, daya tampung calon mahasiswa di 57 PTN diperkirakan 85.000-90.000 kursi.
Penukaran formulir pendaftaran pada 15-26 Juni, pengembalian formulir pada 15-27 Juni, dan pelaksanaan SNMPTN pada 1-2 Juli. (ELN/KCM)