Kamis, 05 Juni 2008

Guru Bisa Ikut Dalam "Citizen Journalism"


PEMIMPIN Umum "Pikiran Rakyat", H. Syafik Umar (kiri) menerima cendera mata dari Ketua STKIP Pasundan V, Drs. H. Eddy Komarudin, M.M. (kedua kiri) disaksikan Moderator Rony M. Rizal, S.T., M.M (kanan) dan Ketua Panitia Suhada (kedua kanan) seusai memberikan materi " Pelatihan Jurnalistik Pendidikan untuk Tenaga Pendidik" pada acara Diklat Guru tingkat Internasional 2008 di Gedung PP- PNFI Depdiknas RI Jayagiri Lembang, Rabu (4/6).*DIDIN SJ/SEKPER "PR"




BANDUNG, (PR).-
Saat ini terjadi kecenderungan turunnya minat baca di masyarakat, terutama di kalangan siswa. Hal ini berkaitan dengan semakin gencarnya media elektronik menyiarkan program hiburan. Guru sebagai tenaga pendidik memiliki kewajiban untuk menggelorakan minat baca sebagai modal dasar siswa berpikir kritis dan kreatif.

Demikian disampaikan Pemimpin Umum Pikiran Rakyat H. Syafik Umar dalam Diklat Manajamen Guru Internasional 2008 (Indonesia-Malaysia) yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan Cimahi. Syafik hadir sebagai pembicara dengan materi "Penelitian dan Pendidikan Jurnalistik Guru Dalam Membangun Karakter Image dan Profesionalisme Tenaga Pendidik" di Gedung PP-PNFI Depdiknas RI, Lembang, Kab. Bandung Barat, Rabu (4/6).

Syafik menjelaskan, saat ini masyarakat mulai mengenal istilah citizen journalism. Berkembangnya teknologi informasi menyebabkan setiap individu bisa berpartisipasi aktif untuk membuat dan menyebarkan informasi. "Guru sebagai tenaga pendidik memiliki andil untuk mengembangkan citizen journalism. Caranya dengan meningkatkan minat baca siswa didiknya, tak hanya membaca koran, majalah, dan buku, tetapi bisa juga dengan mencari informasi melalui internet," tutur Syafik.

Menurut dia, Pikiran Rakyat sebagai harian umum masyarakat Jabar akan selalu konsisten sebagai media yang mendukung terselenggaranya kegiatan pendidikan yang memajukan bangsa. "Pikiran Rakyat memiliki suplemen dan kolom artikel yang mendukung majunya pendidikan di Indonesia. Sebut saja suplemen Percil, Belia, Kampus, Cakrawala, dan kolom artikel Forum Guru," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Diklat Manajamen Guru Internasional 2008 (Indonesia-Malaysia) Suhada mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memfasilitasi keinginan para guru yang ingin diberi pelatihan mengenai kemampuan manajerial. Hal ini berkaitan dengan program sertifikasi yang diwajibkan untuk guru.

Menurut Suhada, pemberian materi mengenai dunia jurnalistik adalah karena di dalam sertifikasi guru ada syarat guru memiliki kemampuan yang kerangkanya tak jauh dari dunia jurnalistik. "Mereka (guru) dituntut untuk bisa membuat makalah dan penelitian ilmiah beserta laporannya. Hal ini kan tidak jauh dari dunia jurnalistik, yaitu tulis-menulis dan membuat laporan," ujar Suhada. (CA-187)***

Tidak ada komentar: