Sabtu, 21 Agustus 2010

Jalur Lingkar Nagreg Digunakan pada H-10

Enam Puluh Personel Disiapkan

MENTERI Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto (bertopi biru) dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi (bertopi hitam) berdialog dengan unsur terkait, saat membahas rencana pembukaan jalur Lingkar Nagreg di Nagreg Kabupaten Bandung, Jumat (20/8). Pada Lebaran 2010, Lingkar Nagreg yang panjangnya 5,4 kilometer akan difungsikan untuk melayani arus mudik dan balik pada H-10 sampai dengan H+10 Lebaran.* M. GELORA SAPTA/"PR"

SOREANG, (PR).-
Meskipun belum sempurna, jalur Lingkar Nagreg kemungkinan besar bisa digunakan mulai H-10 Lebaran tahun ini. Akan tetapi, jalur tersebut hanya akan dibuka bagi lalu lintas satu arah, dari Garut dan Tasikmalaya ke Bandung atau sebaliknya, dan untuk kendaraan ringan.

Hal tersebut terungkap dalam kunjungan kerja Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi di jalur Lingkar Nagreg, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jumat (20/8) siang.

Djoko Kirmanto mengatakan, pembukaan jalur Lingkar Nagreg bagi kendaraan ringan dilakukan untuk menjaga keselamatan. "Itu untuk uji coba tonase. Yang penting, bisa dilalui dulu. Kalau saya jawab sekarang sudah 60 persen-90 persen selesai, itu tidak ada artinya. Yang penting, secara fungsional sudah bisa dilewati," katanya.

Hingga kemarin, jalur dari KM 1,925 hingga KM 3,1 Lingkar Nagreg masih berupa jalan tanah, dari 5,2 kilometer jalan yang dikerjakan. Sebagian besar tebing yang berada di kanan dan kiri jalan juga belum dilengkapi rambu pembatas sehingga rawan longsor. Selain itu, belum ada rambu penunjuk jalan dan penerangan jalan umum (PJU).

"Tiga minggu lalu, saat meninjau ke sini (Lingkar Nagreg-red.) saya agak pesimistis ini akan bisa dilalui, tetapi ternyata bisa. Saya pun yakin dalam waktu tiga hingga empat hari lagi sudah bisa dilewati kendaraan ringan," ujarnya.

Uji coba

Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan, pihaknya dan instansi terkait akan melakukan uji coba jalur pada H-11. "Sebelum dibuka untuk umum, kami akan melakukan uji coba secara terbatas untuk melihat pengaturan arus lalu lintasnya," kata Freddy.

Dengan adanya jalur Lingkar Nagreg, dia memperkirakan akan ada peningkatan arus kendaraan sebesar lima belas persen. "Setidaknya dengan adanya jalur ini, ada penguraian kemacetan," ujarnya.

Mengenai tebing rawan longsor, Freddy berjanji akan segera memasang rambu pembatas tebing dan rambu-rambu lain yang dibutuhkan. "Kami bekerja sama dengan kepolisian untuk melakukan pengamanan di beberapa titik Lingkar Nagreg dan menyiagakan alat berat jika tiba-tiba terjadi longsor. Dengan demikian, bisa langsung dilakukan pengerukan. Begitu juga dengan penerangan jalan umum, agar pengendara merasa aman," kata Freddy.

Kendaraan berat

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat Ajun Komisaris Besar Sambodo Purnomo ketika ditemui di sela-sela kunjungan itu menyatakan akan mulai menutup jalur Nagreg bagi kendaraan berat sejak H-4, kecuali bus.

"Hal itu dilakukan untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan," ujar Sambodo. Dia juga memperkirakan, puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 Lebaran.

Di Lingkar Nagreg, Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Kepolisian Resort Bandung akan menurunkan enam puluh personel untuk penjagaan keamanan dan kelancaran lalu lintas. "Kami akan menyediakan 2 pos gatur (penjagaan dan pengaturan) serta 4 pos pengamanan di sepanjang jalur Lingkar Nagreg. Personel akan siaga 24 jam dan dibagi dalam tiga sif," katanya.

Sambodo juga mengatakan, pekan depan pihaknya akan kembali melakukan evaluasi untuk membahas mekanisme pengamanan jalur Lingkar Nagreg. "Kalau ternyata penyelesaiannya bisa disempurnakan minggu depan dan memungkinkan dilalui kendaraan berat, bisa jadi kendaraan berat boleh melintas. Kami akan lihat dari perkembangan pengerasan jalan dan elevasinya," ujar Sambodo. (A-175)***

Tidak ada komentar: