AP
REPUBLIKA.CO.ID,Pemutaran perdana "Eat, Pray, Love" berlangsung di Siegfeld Theater, New York dan dimeriahkan para bintang internasional dan tak ketinggalan, aktris Indonesia, Christine Hakim. "Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan budaya Indonesia," ujar Christine, pemeran Wayan, teman sang tokoh utama, Liz Gilbert, saat berada di Bali.
Suksesnya buku Eat, Pray, Love telah meningkatkan popularitas Bali di dunia internasional, termasuk di Amerika. Setelah pemutaran perdana film ini, penonton pun tampaknya sangat terkesan dengan penggambaran Bali yang sangat indah dalam film ini.
Banyak penonton juga terkesima dengan sisi spiritual Bali. Seperti disebut Rita Duffy. "Budayanya, orang-orangnya dan penyembuhan spiritualnya. Keindahan alamnya hanya sebagai pendukung," ujar Duffy.
Perwakilan dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang juga menghadiri pemutaran perdana film ini, Sapta Nirwandar, berharap kemunculan film ini dapat lebih meningkatkan pariwisata Indonesia.
Pengamat industri pariwisata menilai salah satu tren di kalangan warga Amerika saat ini adalah mengikuti wisata spiritual. Dan, salah satu tujuan wisata spiritual yang paling mereka inginkan adalah Bali.
Eat, Pray, Love Bangkitkan Sisi Spiritual Para Aktor
Film Eat, Pray, Love mengangkat kisah perjalanan Elizabeth Gilbert, seorang perempuan Amerika yang berada di ambang depresi, mencari ketenangan spiritual dan keseimbangan dalam hidup di tiga negara: Italia, India dan Indonesia.
Film ini dibuat berdasarkan buku memoir best seller berjudul sama, yang telah laku enam juta kopi di seluruh dunia.Pembuatan film ini tampaknya juga membangkitkan sisi spiritual para actor yang terlibat dalam film ini.
"Kita semua pernah berdoa,” ujar Javier Bardem, pemeran sang pria Brazil, Felipe. “Ketika sesuatu yang buruk terjadi, kita menutup mata dan berharap ada seseorang yang lebih kuat dan lebih bijaksana untuk membantu kita.”
Sementara itu, sang pemeran utama, Julia Roberts, baru-baru ini mengumumkan telah memeluk agama Hindu. Ia mengaku film ini telah mengubah hidupnya. "Yang saya dapatkan dari (film ini) adalah kesadaran bahwa saya masih sangat mencintai akting dan bekerja sekeras ini dengan penuh komitmen. Setelah film ini, saya benar-benar yakin," ujar Roberts yang memegang peran utama sebagai Liz Gilbert.
Sang penulis, Elizabeth Gilbert yang sungguhan, menyebut Julia telah menjadi "Eat, Pray, Love," kisahnya sendiri. "Bukunya saya yang punya, tapi filmnya punya Julia. Anda lihat sendiri... Ia sangat memukau," ujar Gilbert.
Berhubungan dengan nuansa spiritualisme film ini, sebagian hasil penjualan tiket premiere “Eat, Pray, Love” disumbangkan untuk amal. Panitia melelang tiket-tiket hingga mencapai puluhan ribu dolar. Hasilnya kemudian dibagikan kepada sejumlah yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan.
Sumber: voa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar