Program Jenesys 2.0
JAKARTA, (PRLM).- Kementerian Riset dan
Teknologi bekerjasama dengan Japan International Cooperation Center
(JICE) dan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia menyelenggarakan
Program Jenesys 2.0.
Program yang meningkatkan kemampuan kapasitas iptek para pemuda ini merupakan kerjasama regional di ASEAN Committee and Science and Technology (ASEAN Cost) yang memfasilitasi pertukaran pemuda Jepang dan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.
“Program ini sangat bermanfaat bagi Indonesia untuk meningkatkan kemampuan iptek para pemuda dalam rangka meningkatkan daya saing,” ucap Sekretaris Menteri Riset dan Teknologi Hari Purwanto pada acara konferensi pers Jenesys 2.0 di Jakarta, Kamis (17/4/2014).
Menurutnya, Indonesia memiliki sumber daya alam yang banyak, untuk pembangunan kedepan para pemuda harus meningkatkan kemampuannya dalam bidang iptek, karena kalau tidak ditingkatkan bisa ketinggalan. “Oleh karena itu, kita melakukan kerjasama dengan Jepang menyelenggarakan program ini, merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan iptek para pemuda,” ungkapnya.
Sementara itu, Asdep Jaringan Iptek Internasional Kemristek Nada Marsudi dalam kesempatan tersebut menyampaikan, pada tahun 2014 ini, Jenesys 2.0 Science & Technology, 8th batch telah membuka kesempatan kepada para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan dengan berkunjung ke Jepang pada tanggal 22-29 April 2014.
Beberapa persyaratan untuk mengikuti program tersebut antara lain adalah pemuda merupakan mahasiswa aktif berusia 18-30 tahun, baik program S1 maupun S2, diutamakan yang terkait dengan urban planning (teknik sipil,arsitek, planologi, aekeologi, dan lain-lain jurusan/program studi pendukung lainnya), serta mengirm sejumlah dokumen lainnya.
Sejak aplikasi pendaftaran Jenesys 2.0 Sciene & Technology 8th batch ditutup pada tanggal 12 Maret 2014, Kemristek telah menerima sejumlah 886 aplikasi. Jumlah aplikasi kandidat terbanyak ITB sebanyak 149, UGM sebanyak 132, UI sebanyak 121. Selain itu, Kemristek juga menerima aplikasi lainnya dari perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia. Dari sejumlah aplikasi tersebut sebanyak 96 orang sudah dinyatakan lolos seleksi program Jenesys 2.0.
Pada Kamis (17/4), Menristek Gusti Muhammad Hatta secara resmi melepas peserta program tersebut yang akan berangkat ke Jepang. Pemerintah Jepang dalam hal ini menanggung biaya yang dikeluarkan untuk keberangkatan peserta beserta empat mentor/supervisor selama di Jepang (biaya akomodasi selama di Jepang, transportasi lokal, meals, termasuk tiket perjalanan Jakarta-Tokyo pulang pergi. (A-88/kominfo)***
Program yang meningkatkan kemampuan kapasitas iptek para pemuda ini merupakan kerjasama regional di ASEAN Committee and Science and Technology (ASEAN Cost) yang memfasilitasi pertukaran pemuda Jepang dan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.
“Program ini sangat bermanfaat bagi Indonesia untuk meningkatkan kemampuan iptek para pemuda dalam rangka meningkatkan daya saing,” ucap Sekretaris Menteri Riset dan Teknologi Hari Purwanto pada acara konferensi pers Jenesys 2.0 di Jakarta, Kamis (17/4/2014).
Menurutnya, Indonesia memiliki sumber daya alam yang banyak, untuk pembangunan kedepan para pemuda harus meningkatkan kemampuannya dalam bidang iptek, karena kalau tidak ditingkatkan bisa ketinggalan. “Oleh karena itu, kita melakukan kerjasama dengan Jepang menyelenggarakan program ini, merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan iptek para pemuda,” ungkapnya.
Sementara itu, Asdep Jaringan Iptek Internasional Kemristek Nada Marsudi dalam kesempatan tersebut menyampaikan, pada tahun 2014 ini, Jenesys 2.0 Science & Technology, 8th batch telah membuka kesempatan kepada para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan dengan berkunjung ke Jepang pada tanggal 22-29 April 2014.
Beberapa persyaratan untuk mengikuti program tersebut antara lain adalah pemuda merupakan mahasiswa aktif berusia 18-30 tahun, baik program S1 maupun S2, diutamakan yang terkait dengan urban planning (teknik sipil,arsitek, planologi, aekeologi, dan lain-lain jurusan/program studi pendukung lainnya), serta mengirm sejumlah dokumen lainnya.
Sejak aplikasi pendaftaran Jenesys 2.0 Sciene & Technology 8th batch ditutup pada tanggal 12 Maret 2014, Kemristek telah menerima sejumlah 886 aplikasi. Jumlah aplikasi kandidat terbanyak ITB sebanyak 149, UGM sebanyak 132, UI sebanyak 121. Selain itu, Kemristek juga menerima aplikasi lainnya dari perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia. Dari sejumlah aplikasi tersebut sebanyak 96 orang sudah dinyatakan lolos seleksi program Jenesys 2.0.
Pada Kamis (17/4), Menristek Gusti Muhammad Hatta secara resmi melepas peserta program tersebut yang akan berangkat ke Jepang. Pemerintah Jepang dalam hal ini menanggung biaya yang dikeluarkan untuk keberangkatan peserta beserta empat mentor/supervisor selama di Jepang (biaya akomodasi selama di Jepang, transportasi lokal, meals, termasuk tiket perjalanan Jakarta-Tokyo pulang pergi. (A-88/kominfo)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar