Selasa, 22 April 2014

Jepang Pun Butuh 5 Tahun Komersialkan Mobil Listrik

Selasa, 22 April 2014 | 10:37 WIB


SHUTTERSTOCK/Chutima Chaochaiya



JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil masa depan, mobil listrik, memang didesain untuk memenuhi kebutuhan orang di mana lingkungannya sudah mencukupi dari sisi infrastruktur pengisian listrik. Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT), Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi.

"Jangan harap bisa menjual mobil listrik tanpa infrastruktur," kata dia, di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (21/4/2014).

Di Jepang, sebuah negara yang memiliki industri otomotif canggih, komersialiasi mobil listrik membutuhkan waktu yang lumayan lama. Budi mengatakan, Yokohama menjadi salah satu distrik yang melakukan percepatan komersialisasi mobil listrik, sehingga bisa terealisasi dalam tempo lima tahun.

Lantas, apa yang dilakukan otoritas Yokohama? Budi menjelaskan, otoritas di sana memerintahkan para dealer untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar listrik, sebelum mereka menjual mobil-mobil listrik hasil pabrikan Jepang, seperti Nissan.

"Itu (mobil listrik) kan multisektor. Pemerintah ikut, industri otomotif ikut, swasta ikut. Kan yang bikin jaringan infrastruktur swasta, bukan pemerintah," kata Budi.

Dia menambahkan, Indonesia bisa saja meniru Jepang dalam hal komersialisasi mobil listrik, yakni dikembangkan pada kluster-kluster. Permasalahannya kebutuhan listrik untuk mobil listrik tidak kecil.

Budi menuturkan, setidaknya dibutuhkan 5.000 watt di setiap stasiun pengisian listrik. Kebutuhan ini hampir mustahil bisa dipenuhi di tengah ancaman krisis listrik di Indonesia, dan masih rendahnya ratio elektrifikasi. Apalagi, jika listrik di Indonesia dihasilkan dari sumber energi primer yang mahal, yakni bahan bakar fosil.

"Di Jepang, listriknya dari gas. Gas nya impor dari Indonesia," kata Budi.

Yang menarik, meskipun di Jepang mobil listrik sudah berjalan, namun rasionya dibanding mobil internal combustion engine (ICE), masih sangat rendah. Saat ini Jepang memproduksi 40.000 unit mobil listrik per tahun, sementara mobil konvensional berbahan bakar fosil, jumlahnya ada 6 juta unit. "Jadi mobil listrik di Jepang cuma 0,8 persen dari total mobil," katanya.


Penulis: Estu Suryowati
Editor : Erlangga Djumena

Tidak ada komentar: