Sabtu, 13 April 2013

Indonesia Terjangkiti Amerikanisasi Pemilu


Tiru Survei, Quick Count, Konvensi

 
JAKARTA, (PRLM).- Proses demokrasi di Indonesia sudah terjangkiti dengan penyakit “Amerikanisasi Pemilu”, termasuk soal pemilu presiden.

“Indonesia ini benar-benar sudah terjangkiti "Amerikanisasi Pemilu". Lihat saja, apa yang ada di AS, semuanya sudah dilakukan di sini, mulai dari sistem pemilunya, lalu ada survey, quick count, dan sampai konvensi calon presiden,” kata pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti dalam diskusi “Mencari Pemimpin Bangsa” bersama Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli dan anggota DPD RI Ahmad Subadri di Komplek Parlemen Senayan-Jakarta,Jumat,(12/4/13).

Guru Besar Riset LIPI ini tidak menampik demokrasi ala Amerika ini memang ada sisi positifnya. “Yang ideal memang soal konvensi capres, seperti yang dilakukan Partai Republik dan Partai Demokrat di AS. Baik mekanisme dan lainnya,” tambahnya.

Namun demikian, kata Ikrar, menyangkut soal konvensi capres yang akan digelar Partai Demokrat, dirinya mengaku berhati-hati. “Masalahnya, posisi PD saat ini, mirip dengan apa yang dirasakan Partai Golkar di akhir masa orde baru atau kemunculan reformasi,” ujarnya

Dulu Akbar Tandjung berusaha membangun Golkar Baru untuk mendongkrak kembali elektabilitas Golkar. Sehingga perlu menggelar konvensi capres. Hal ini untuk menjaring keinginan, yakni apa yang dipilih Partai Golkar juga menjadi keinginan masyarakat.

“Hal seperti ini juga menjadi menjadi tantangan berat bagi PD. Makanya, orang yang menang nanti dalam konvensi capres bisa menaikkan elektabilitas yang cukup tinggi.
Namun demikian ini jadi tergantung dari mekanisme konvensi tersebut,” ungkapnya.

Ikrar mengingatkan jangan sampai konvensi capres Partai Demokrat ini hanya sekedar menjadi alat saja. “Atau menjadi bagian dari political marketing PD. Seperti yang dulu dilakukan Partai Golkar. Saya khawatir, konvensi capres PD hanya lebih sekadar restorasi image atau pemulihan citra partai semata,” tandasnya. (A-109/A-88)***
 

Tidak ada komentar: