Saturday, 24 May 2008
SERBU SPBU, SPBU di Jalan Tamblong Kota Bandung dipadati ratusan motor dan mobil yang akan mengisi BBM tadi malam. Masyarakat pengendara kendaraan bermotor sudah memadati SPBU di berbagai lokasi sejak sore kemarin menjelang pengumuman kenaikan harga BBM tadi malam yang mulai diberlakukan pukul 00.00 WIB dini hari tadi. Beberapa menit menjelang tengah malam, antrean mulai mencair.
JAKARTA(SINDO) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih memilih mengorbankan karier politik dengan menaikkan harga BBM. Presiden berpandangan, kebijakan menaikkan harga BBM harus ditempuh untuk menyelamatkan perekonomian.
”Beliau lebih baik merisikokan karier politiknya, popularitas politiknya. Namun, pemimpin harus mengambil putusan untuk kepentingan rakyat,” ujar Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng seusai menerima delapan orang perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia di Gedung Bina Graha Jakarta kemarin.
Pemerintah tadi malam secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Premium naik Rp1.500 (33,33%) menjadi Rp6.000 per liter dari sebelumnya Rp4.500 per liter.Kemudian, solar naik Rp1.200 (27,90%) menjadi Rp5.500 per liter dari Rp4.300, serta minyak tanah menjadi Rp2.500 per liter, atau naik Rp500 (25%) dari harga sebelumnya Rp2.000.
Kenaikan harga BBM dinyatakan mulai berlaku dini hari tadi mulai pukul 00:00 WIB. ”Kenaikan rata-ratanya 28,7%,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro saat memberikan keterangan pers kenaikan harga BBM di Jakarta tadi malam. Kenaikan harga BBM berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 12/2008 tertanggal 23 Mei 2008.
Menurut Purnomo,kenaikan harga BBM harus dilakukan lantaran lonjakan harga minyak dunia telah menyebabkan subsidi membengkak. ”Karena itu, perlu disesuaikan harga jual untuk jenis BBM tertentu bagi konsumen tertentu,”katanya.
Di tempat terpisah,Wakil Presiden (Wapres) M Jusuf Kalla mengakui, dalam jangka pendek, popularitas dirinya dan SBY akan turun seiring kenaikan harga BBM. Namun, kenaikan harga BBM diperlukan untuk memperbaiki dan menyehatkan kondisi ekonomi Indonesia yang terimbas lonjakan harga minyak mentah dunia.
”Kami memilih, SBY memilih, perbaiki ekonomi, sehatkan ekonomi dibandingkan popularitas. Sulit memang, tapi kita memilih itu,” kata Wapres. Pemerintah, lanjut Kalla, tidak bisa menjamin BBM tidak akan naik lagi jika harga minyak mentah dunia melampaui USD200 per barel.
Menurut Kalla, saat ini tidak ada analis yang mampu memprediksi harga minyak mentah dunia. Meski demikian, harga minyak mentah dunia bisa turun jika faktor eks-ternal seperti di Amerika Se-rikat, Iran,danNigeriaberakhir.
”Kemungkinan turun juga ada karena harga ada ba-tasnya. Tidak mungkin sampai besar sekali karena kalau harga tinggi sekali, demand-nya juga langsung turun,” tutur Kalla. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu optimistis kenaikan harga BBM sebesar 28,7% tidak akan berpengaruh besar terhadap harga bahan pokok.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman kenaikan BBM tahun 2005 lalu, kenaikan harga-harga pokok berkisar antara 1-5 %. Depdag, lanjutnya, akan melakukan koordinasi terhadap kelompok pengusaha agar berhati-hati menaikkan harga. ” Tidak akan ada kenaikan yang tinggi terhadap harga barang-barang pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat,” katanya.
Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengimbau para pengusaha untuk mengurangi beban yang ditanggung buruh dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi.Pemerintah tengah membicarakan imbauan ini dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan serikat kerja. Pengurangan beban, jelasnya, bisa dilakukan dengan menaikkan biaya transportasi dan uang makan.
”Memang hanya industri besar yang bisa melakukan ini, karena yang kecil masih menyesesuaikan dengan tekanan lain,” ujarnya. Fahmi menambahkan,terkait kenaikan harga BBM,pemerintah segera menerbitkan beberapa insentif baru bagi dunia usaha.
”Pajak Penjualan Barang Mewah juga akan segera dicabut.Tim tarif sudah setuju tinggal menunggu waktu pencabutan, bulan depan selesai diharapkan,”jelas Fahmi. Dengan adanya innsentif ini, diharapkan sektor terkait antara lain elektronik, automotif, dan tekstil bisa terus berkembang. Sedangkan untuk industri kecil dan menengah, menurutnya, peme-rintah mengintensifkan program kredit usaha rakyat (KUR).
”Jadi kita memberi dukungan kelancaran usaha kecil dalam memperoleh kredit usaha,” kata Fahmi. Sementara itu, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menegaskan, pengusaha bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dilarang menaikkan tarif kelas ekonomi sampai keputusan resmi soal perubahan tarif dirilis Dephub. Menhub mengatakan, akan ada pengenaan sanksi kepada pengusaha yang melanggar.
”Saya akan minta dinas perhubungan untuk mengawasi,”ujarnya.Namun, Menhub belum bersedia bicara soal bentuk sanksi yang akan dijatuhi bila terjadi pelanggaran. Secara lisan,Menhub telah menetapkan toleransi kenaikan tarif bus AKAP sebesar 15%. Adapun untuk AKAP non-ekonomi, penetapan tarifnya diserahkan kepada pasar.
Sedangkan bus angkutan kota dalam provinsi (AKDP), tarif ditetapkan oleh pe-merintah daerah setempat dan angkutan pedesaan juga perkotaan menjadi kewenangan wali kota atau bupati. Jusman memastikan, besaran kenaikan sebesar 15% mampu menutup lonjakan biaya operasional perusahaan akibat kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi sebesar 28,7%.
Bebani RakyatKetua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) versi Gus Dur, Ali Masykur Musa menilai,kenaikan harga BBM membuktikan pemerintah tidak mempunyai nurani. Sebab, kenaikan BBM terjadi di tengah himpitan ekonomi yang sulit.
”Pendapatan rakyat hanya cukup untuk makan.Di sisi lain, ini menjelang tahun ajaran baru.Pasti jumlah rakyat miskin akan meningkat,” ujarnya. Dia mengatakan, atas kebijakan kenaikan BBM tersebut, Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) akan menempuh langkah politik di DPR. ”DPP PKB memerintahkan FKB untuk menggunakan hak angket di DPR dan menggalang kekuatan dengan fraksifraksi lain,”katanya.
Ketua Fraksi PDIP Tjahjo Kumolo juga menegaskan langkah fraksinya untuk menggalang hak angket.Fraksi PDIP mengaku sudah melakukan pendekatan dengan fraksi lain untuk melakukan tersebut. Menurut Tjahjo, kenaikan BBM akan menambah kemiskinan dan pengangguran bagi rakyat. Karena itu partainya akan menentang kebijakan tersebut.
Juru Bicara Komite Bangkit Indonesia Adhie Massardi mengatakan, keputusan menaikkan harga BBM menunjukkan bahwa pemerintah sudah tidak mendengar suara rakyat.Karena itu,menu-rutnya, raktyat tidak perlu mengikuti pemerintah. ”Rakyat pasti akan tinggalkan pemerintah,” kata Adhie tadi malam.
Komite Bangkit Indonesia, kata Adhie, akan berkonsolidasi dengan rakyat untuk menciptakan kekuatan,tanpa pemerintah. Pihaknya akan memberikan pendidikan segala bidang kepada rakyat untuk dapat mandiri. Adhie memprediksi, rakyat akan membuat gerakan sendiri, seperti pemogokan sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan pemerintah.
”Tanpa perlu kita dorong, itu otomatis,”katanya. Chief Economist Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, kenaikan harga BBM sebesar 28,7% akan mendorong kenaikan inflasi sekitar 2%.Ancaman infalsi akan mendorong Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan BI Rate hingag menjadi 9%.”Tapi kita masih cukup optimistis dengan pertumbuhan ekonomi,” kata dia kepada SINDO di Jakarta kemarin. (TIM SINDO)