Rabu, 28 Mei 2008

'Austria Jawara Budaya, Bukan Sepakbola'

Kris Fathoni W - detikSport
Rabu, 28/05/2008 11:28 WIB



(ist)


Wina - Keikutsertaan Austria di Piala Eropa 2008 tak terlalu disarati ekspektasi penduduk lokal, karena menilai negaranya memang sudah dari sononya tak jago sepakbola. Beda halnya kalau bicara budaya.

Wina, ibukota Austria, terkenal dengan arsitekturnya yang bergaya bangunan berciri kerajaan, museum seni kelas dunia dan musik klasiknya yang sangat mendunia. Untuk urusan budaya, mereka bisa dibilang salah satu yang terkemuka di dunia.

Hal itu kontras dengan kemampuan Austria dalam urusan sepak-menyepak bola. Dengan rangking 101 dunia di peringkat FIFA, Alexander Manninger cs tak terlalu bikin gentar partisipan Euro 2008 yang segera akan dihelat Juni mendatang.

Sepakbola di Austria bahkan juga masih kalah prestisenya dibandingkan cabang olahraga-olahraga lain yang biasa dilakukan saat salju menggunung di negara tersebut. "Kami bukan negara sepakbola, kami negara olahraga musim dingin," tutur seorang pemilik toko di pusat kota Wina, Dariusz Hoefer (47 tahun), kepada Reuters, Rabu (28/5/2008).

Seorang mahasiswa Christian Hofstadler (21) menambahkan kalau warga Austria di Wina memang tak terlampau berharap banyak pada tim sepakbolanya. Alhasil, demam Piala Eropa 2008 pun sampai saat ini dinilainya tak juga berjangkit.

"Saya tak kenal seorang pun yang peduli tentang Euro 2008. Saya pikir yang harus disalahkan adalah timnas Austria karena secara sejarah mereka sangatlah lemah," tukas dia.

Soal sepakbola mereka boleh terlihat tak terlalu antusias, tapi beda kalau soal budaya. Meski sudah pasrah dengan raihan timnasnya, mereka yakin bisa bikin penggila bola dari mancanegara terkesan lewat pamer budaya.

"Kami sudah jadi juara budaya di Eropa. Mari kita sebut Swiss sebagai runner-up," lugas seorang penulis Reinhard Prenn seraya tersenyum lebar.

Austria dan Swiss adalah tuan rumah Piala Eropa yang akan berlangsung dari 7-29 Juni mendatang.

( krs / din )

Tidak ada komentar: