Rabu, 28 Mei 2008

Tiga Siswa Indonesia Raih Medali Emas IYIPO

Wednesday, 28 May 2008



BERPRESTASI: Tiga siswa Indonesia saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, kemarin.

TANGERANG (SINDO) – Tiga siswa asal Indonesia sukses meraih medali emas dalam ajang International Young Inventor Project Olympiad (IYIPO) yang diadakan di Tbilisi, Georgia, 15–17 Mei 2008.

Ketiganya kemarin tiba di Bandara Internasional Soekarno- Hatta, Tangerang, Banten, pukul 16.30 WIB. Ketiga siswa tersebut yakni Yoseph dari SMA Kharisma Bangsa, Pondok Cabe, Kabupaten Tangerang, serta Muhammad Farhan Barona dan Erfan Ramadhani dari SMA Fatih, Banda Aceh. Mereka terbagi dalam dua tim. Tim pertama, Yoseph menang dalam bidang matematics-computer application.

Tim kedua, Muhammad Farhan Barona dan Erfan Ramadhani unggul dalam bidang biologi. Ketiganya berhak atas medali emas setelah menyisihkan peserta dari 36 negara. Dari seluruh peserta, terdapat 108 proyek ilmiah dan selanjutnya disaring hingga terpilih 30 proyek dari 22 negara peserta, seperti Jerman, Rumania, dan India. Yoseph mengusung proyeknya berjudul ”Numerical Solution of Heat Equation” berhasil meraih posisi pertama menyingkirkan finalis lainnya.

Dia meneliti penggabungan antara teori matematis dan aplikasi komputer. Yoseph berusaha menganalisa penyebaran panas pada bidang dua dimensi lewat metode dasar yang dia pakai, yakni explicit finite difference dan implicit crank-nicolson numerical solution. Dia mencoba melihat bagaimana dapat memprediksi dan menghitung penyebaran pada bidang satu dimensi yang nantinya dikembangkan untuk bidang dua dimensi.

Lewat proyeknya tersebut, dia berhasil memberikan gambaran bahwa teori matematis tidak hanya teori di atas kertas, tetapi juga memiliki sisi aplikatifnya. Pengetahuan akan penghitungan penyebaran panas tersebut sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari. Dia mencontohkan untuk isolasi bangunanbangunan dari panas agar tidak terganggu perubahan cuaca atau bahan-bahan listrik yang menghantarkan energi panas.

”Proyek ini untuk memudahkan para insinyur,” kata anak kedua dari tiga bersaudara itu kepada SINDO. Sementara Muhammad Farhan Barona dan Erfan Ramadhani menang atas proyeknya berjudul ”Neutralizing Contaminated See Water by Mangroves”. Keduanya menunjukkan manfaat dan kegunaan tanaman bakau yang selama ini lebih sering dianggap sebagai tanaman liar. Mereka melihat bahwa sebagian besar lingkungan perairan di dunia telah dikotori limbah bahan kimia berbahaya dari sisa kegiatan pabrik dan industri berupa racun logam.

”Saya mengambil contoh ini di Jakarta pada tanggal 31 September lalu,” ujar Farhan. Atas prestasinya, ketiga siswa ini kemarin mendapat sambutan meriah saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Sejumlah teman mereka datang beserta rombongan dari Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Direktur Pembinaan SMA Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Sungkowo mengatakan, keberhasilan Yoseph, Farhan, dan Erfan semakin melengkapi prestasi yang telah ditorehkan selama ini di kancah internasional.

”Saya bangga dengan mereka, karena itu kita sudah mengusulkan kepada presiden agar mereka mendapat perhargaan Satyalencana Wirakarya,” katanya. Selain itu, dirinya berjanji memfasilitasi apa yang dibutuhkan ketiga siswa tersebut untuk mendukung proyek-proyek mereka. (denny irawan)

Tidak ada komentar: